Usai Diperiksa, Wali Kota Siantar Berlari Hindari Wartawan
digtara.com | MEDAN – Tepat pada pukul 20.40 WIB, Wali Kota Pematangsiantar, Hefriansyah Noor keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum bersama dengan sejumlah kolega.
Baca Juga:
Ia bergegas menuju mobil Pajero Sport warna putih yang sudah menunggu di depan gedung. Bukan itu saja, setengah perjalanan, dia mendadak berlari cepat, tepat ketika beberapa wartawan hendak menemuinya untuk meminta konfirmasi.
Setelah Hefriansyah masuk, mobil pun langsung tancap gas meninggalkan Mapolda Sumut. Ini adalah kesekian kalinya Hefriansyah terkesan enggan berbicara kepada wartawan mengenai pemeriksaan yang dijalaninya mulai sekitar jam 10 pagi tadi, Senin (5/8/2019).
Sebelum pergi, berkali-kali dikonfirmasi pewarta mengenai pemeriksaan yang sedang dijalaninya, Hefriansyah Noor tidak bersedia memberikan keterangan apapun.
Sebanyak empat kali sudah awak media menemui Hefriansyah sejak petang hingga malam hari. Yakni pada saat ia berjalan menuju masjid untuk salat Magrib dan setelah salat, begitu juga pada waktu Isya.
Namun ia tidak juga memberikan keterangan apapun yang berarti seputar pemeriksaan yang sedang dijalaninya. Dia hanya berkata-kata mengenai hal-hal lain dan itu pun seperti untuk menghindari pertanyaan wartawan.
Pada empat kali kesempatan itu ia tidak sekalipun menjawab wartawan perihal banyaknya pertanyaan penyelidik. Saat keluar dari Ditreskrimsus untuk salat Magrib dan ditemui wartawan, raut wajahnya tampak jengkel.
Seusai salat Magrib, saat ditanya mengenai raut wajah itu, ia mengaku tidak kesal. “Memang gitu gaya ku, gimana. Mana pulak jengkel sama orang, capek paling,” ujarnya.
Meskipun baru dua kali diperiksa Polda Sumut terkait kasus ini, ia bahkan mengaku lupa sudah diperiksa berapa kali. Meski ia menegaskan dirinya akan selalu kooperatif.
Wali Kota yang diusung Partai Demokrat itu juga menunjukkan kejengkelan saat ditanyai tanggapannya mengenai kasus pungli yamg terjadi di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pematangsiantar.
“Emangnya rekaman diulang-ulang, ente pun ada-ada aja. Macam betul aja kalian ah,” ketusnya.
Suatu ketika saat pewarta ingin memfoto dirinya di depan pintu masuk Ditreskrumsus, dia seperti melontarkan sindiran.
“Perlu aka pakai gaya apa enggak? Kalau disuruh begaya, biar begaya kita, apa gak usah?” celetuknya sembari ngeloyor masuk.
[AS]