Pemprov Sumut Akan Pindahkan Pusara Tengku Amir Hamzah
digtara.com | MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berencana memindahkan pusara pahlawan nasional, Tengku Amir Hamzah, ke tempat yang lebih layak dan representatif. Langkah ini sebagai upaya revitalisasi terhadap sejarah perjuangan dan peran sang Raja Penyair Pujangga Baru tersebut.
Baca Juga:
Pembahasan terkait pemindahan itu telah digelar di Hotel Grand Antares, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin 7 Oktober 2019 kemarin. Pembahasan dilakukan lewat Foccus Group Discussion yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.
Pembahasan melibatkan ahli waris, pemangku adat, akademisi, budayawan, pemerintah daerah dan aparat keamanan. Secara umum para pihak sepakat dan mendukung rencana revitalisasi Makam Amir Hamzah itu. Proses pemindahannya nantinya akan disesuaikan aturan fatwa Mujelis Ulama Indonesia (MUI ) dan tatanan adat serta budaya Melayu.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ria Novida Telaumbanua; Sultan Negeri Langkat VIII, Sri Paduka Tuanku Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah al-Haj. Sejumlah kerabat Amir Hamzah, Akademisi, Prof Wan Saifuddin serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Langkat.
Staf Ahli Gubernur Sumut, Nouval Mahyar, mengatakan bahwa revitalisasi ini dilakukan agar masyarakat dapat mengenang dan mengenali sosok Amir Hamzah. Pahlawan Nasional asal Sumatera Utara yang ikut memberikan arti dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara itu, Sultan Langkat mengatakan bahwa masyarakat adat Langkat mendukung sepenuhnya rencana Gubernur Edy Rahmayadi tersebut.
“Ini tentu sebuah langkah yang perlu didukung. Karena sosok Tengku Amir Hamzah bukan hanya kebanggaan masyarakat Langkat ataupun Melayu saja. Tapi juga merupakan kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia karena jasa dan kiprahnya,†ujar Sultan.
Makam Amir Hamzah nantinya diharapkan bukan dalam rangka pengkultusan sosok, namun akan menjadi pusat studi tentang kiprah dan karya-karyanya.
Akademisi Prof Wan Saifuddin mengatakan bahwa sosok Amir Hamzah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Selain lewat puisi, prosa maupun terjemahan yang ditulisnya, Amir Hamzah juga merupakan konseptor Sumpah Pemuda.
“Amir Hamzah adalah tokoh dengan karya yang mendunia dengan karyanya. Dari sisi kepahlawanan dia memang milik Indonesia, tapi karyanya sudah menjadi milik dunia,†kata Wan Saifuddin.
Tengku Amir Hamzah mendapat Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Nomor 106/TK/Tahun 1975 tanggal 3 November 1975. Ia mendapatkan gelar itu karena dinilai telah memberikan perjuangan dalam membela Negara dan Bangsa. Amir Hamzah terbunuh pada 20 Maret 1946 dalam revolusi sosial yang terjadi pada tahun 1946.
[AS]