Makan Kari Kambing Yang Dimasak di Tungku Kayu, Jokowi Cari Tau Resepnya.
Digtara.com | BANDA ACEH – Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh. Disela-sela kesibukannya, orang nomor satu tersebut menikmati makanan khas Aceh yakni kari kambing di sebuah hotel.
Baca Juga:
Begitu dicicipi, Jokowi begitu menikmati masakan kari kambing tersebut. “Saya begitu menikmati kari kambing yang sungguh enak,” posting Jokowi di Akun Media Sosial Facebooknya, Minggu (23/2/2020)
Ia bercerita, kari kambing tersebut rupanya dari Rumah makan hasan di Banda Aceh. “Pemiliknya pak Hasan, lelaki berkumis lebat yang begitu bersemangat,” kata Jokowi.
Jokowi pun mencari tau rahasia lezatnya masakan tersebut. Dan ternyata tidak ada rahasia di racikan masakannya. Rupanya, semuanya dimasak di tungku dengan kayu bakar, bukan kari saja tapi nasi, kuah dan masakan lain dimasak dengan kayu bakar.
Dalam paragraf postingannya, Jokowi juga mau menikmati minuman nira espresso? Datanglah ke Ring Road Coffee, warung kopi yang dikelola moderen. “Saya pernah ke kafe ini, selain kofi gayo ada menu khas yakni nira espresso, air buah kelapa ijo dicampur dengan kopi espresso,” tulisnya.
Ia pun masih merindukan masakan Aceh. “saya ingin datang ke Banda Seafood, rumah makan yang laris di kota itu, menikmati terutama ikan steam Aceh andalan. Semoga ada watu,” harap Jokowi.
Sementara itu, Hasan dalam video yang diposting Presiden bercerita kalau kuliner Aceh menurutnya kari kambingnya. “Kuahnya encer tapi enak jadi hasil sama. Enaknya gak sama,” akunya.
Pemilik kuliner lainnya Ring Road Coffee, yang dalam video tersebut tidak tercantum nama bercerita bahwa menu andalannya yakni sanger yang berarti sama-sama mengerti, dengan bahan Kopi sama susu kental manis.
“Dengan datangnya pak Jokowi, omset di toko makin nambah perharinya. Gak tau juga mungkin. Orang nomor satu sudah ngopi masak yang lain belum,” ucap pria berjenggot menggunakan baju batik.
Pemilik Banda Seafood yang juga tidak ada namanya di video tersebut mengucapkan syukur alhamdulillah atas perhatian bapak Presiden yang sangat luar biasa membuat brand daerah menjadi nasional. “Mudah-mudahan kita menunggu bapak presiden bisa mampir kemari. Bapak presiden biar coba ini,” tutup pria yang menggunakan kaca mata dan berlobe.
(Put)