Lihat Anak Ditangkap Polisi, Ayah Mati ‘Jantungan’ Di Medan
digtara.com | MEDAN – Seorang warga benama Gazali (68) warga Jalan Ampera Jalan Ampera III, Lingkungan I, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur meninggal dunia saat menyaksikan anaknya Saleh ditangkap polisi. Peristiwa ini terjadi beberapa orang petugas kepolisian melakukan operasi penggerebekan narkoba di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Informasi dari salah seorang kerabat Gazali, bernama Novita mengatakan saat operasi tersebut situasi sangat kacau. Beberapa petugas melakukan penggerebekan pada rumah Ammar. Melihat situasi tersebut, Novita menyuruh Saleh yang merupakan sepupunya untuk memanggil kepala lingkungan. Saleh pun langsung berlari untuk memanggil kepling, namun justru ditangkap oleh polisi karena disebut terlibat narkoba dan ikut melakukan pelemparan terhadap petugas yang melakukan penggerebekan. Saat itu terjadi dorong-dorongan antara petugas dengan polisi.
“Nggak tahu siapa yang melempar dan terjadi dorong-dorongan di belakang Masjid Jamik”Uwak (Paman) saya bilang anak saya nggak salah dan saya sahuti apa salah adik (sepupu) saya hingga dibawa. Dan di jawab dia melempar batu dan saya bilang tidak ada. Karena saya suruh dia manggil Kepling,” katanya.
Saat terjadi aksi dorong-dorongan itu, Gazali tersungkur beberapa kali. Dia tetap mempertahankan anaknya agar tidak dibawa.
Namun polisi tetap ngotot akan membawa Saleh. Gazali akhirnya terjatuh lagi. Dia sempat kejang. Keluarga sempat membawa Gazali ke rumah sakit. Namun sayangnya, nyawa laki-laki paruh baya itu tidak tertolong. Dia meninggal dunia.
Kata Novita, saat Gazali kejang, polisi tetap bersikukuh membawa Saleh.
“Kayak binatang kalian buat anak aku ya. Anak akupun nggak salah mau kalian bawa, apa salah anakku. Jangan kalian bawa anakku. Itu ucapan terakhirnya (Gazali),” ungkap Novita.
Belum diketahui apa penyebab sebenarnya Gazali Tewas. Namun kuat dugaan karena penyakit jantungnya yang kumat. Keluarga juga menguatkan soal penyakit jantung yang diderita Gazali.
” Memang dia punya penyakit jantung tapi sudah lama nggak kumat. Pas kejadian inilah dia kumat karena bolak balik jatuh,” ujar Elita, 54 keluarga korban.
Wakapolrestabes AKBP Rudi Rifani membenarkan penggerebekan tersebut. Dia juga belum memastikan penyebab meninggalnya Gazali.
“Mungkin orang tuanya melihat pada saat anaknya yang kita duga ada terlibat penyalahgunaan narkoba. Anggota kita pada saat membawa, jadi masyarakat menghalangi sedikit, bukan masyarakat sini,” katanya.
Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan mendalam. Kemungkinan para petugas yang ada di TKP juga akan diperiksa.
“Mau kita lakukan pemeriksaan dulu artinya supaya clear dulu minta keterangan dulu siapa yang ditempat kejadian,” tandasnya.
Dari lokasi penggerebekan polisi juga menyita barang bukti berupa sembilan paket sabu dengan berat masing-masing satu gram.[JNI]