Gempa Magnitudo 5 Guncang Sukabumi, Ini Pemicunya…
digtara.com | JAKARTA – Gempa bumi mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan sekitarnya, Selasa (8/1/2019) sekira pukul 16.54 WIB. BMKG memutakhirkan bahwa gempa itu bermagnitudo 5 dari sebelumnya dilaporkan 5,4.
Baca Juga:
“Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa bagian barat,” tulis PVMBG dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa.
Dalam keterangan tersebut diterangkan, wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen berumur Tersier dan batuan gunungapi berumur Terasier hingga Kuarter. Batuan Tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda pada umumnya bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.
Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Salak, Kecamatan Cicuruk, Kabupaten Sukabumi; Gunung Gede, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur; Gunung Tangkuban Parahu, Ciater, Kabupaten Subang; dan Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
“Intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity). Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Sukabumi dan Pelabuhan Ratu dengan intensitas III MMI, di Bandung sebesar II-III MMI, di Pangandaran, Lembang, Cibareno dan Lebak dengan intensitas II MMI,” sambung keterangan tersebut.
Selain itu, gempa bumi tersebut juga tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut, tapi energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.
“Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi mengenai kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat,” tulis keterangan tersebut.
“Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Masyarakat tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” tutup keterangan PVMBG.