Suara Pemilih Milenial Sangat Pengaruhi Hasil Pemilu 2019
digtara.com | MEDAN – Ketua KPU Sumatera Utara, Yulhasni mengatakan jumlah pemilih dari kalangan muda atau yang saat ini sering disebut dengan istilah pemilih milenial sangat besar pada Pemilu 2019. Berdasarkan data yang dimiliki KPU, dari sekitar 193 pemilih yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekitar 80 juta merupakan pemilih kategori pemilih milenial.
Baca Juga:
Hal ini disampaikannya dalam diskusi ‘Memaksimalkan Partisipasi Generasi Milenial Pada Pemilu 2019’ yang digelar di Kantor Biro Perum LKBN Antara, Jalan Raden Saleh no 5 Medan, Selasa (29/1/2019).
“Jadi bisa dikatakan suara pemilih milenial sangat menentukan pada pemilu 2019,” katanya.
Sayangnya kata Yulhasni, meski memiliki potensi yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir pemilu. Namun, peran pemuda atau pemilih milenial dalam berkontribusi pada pemilu masih sangat rendah. Beberapa faktor penyebabnya yakni karena mereka terdogma bahwa politik itu kotor.
“Mungkin ini karena pengalaman dari beberapa kasus dimana kepala daerah ada yang terjerat korupsi setelah terpilih. Mereka akhirnya beranggapan siapapun menang, kita gini-gini aja. Akhirnya tidak memberikan suara,” ujarnya.
KPU Sumut menurut Yulhasni terus berupaya agar stigma-stigma seperti itu bisa berubah khususnya pada kalangan pemilih milenial. Berbagia upaya terus mereka lakukan untuk memicu keinginan kalangan milenial ikut berpartisipasi memberikan suaranya pada pemilu 2019. Salah satu program yang dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi dengan menggunakan media sosial.
“Kenapa melalui media sosial, karena salah satu yang disenangi oleh kalangan milenial adalah media sosial. Lewat media sosial kita berharap mereka memahami berbagai tahapan sosialisasi pemilu,” pungkasnya.
Selain Yulhasni, diskusi ini juga menghadirkan pengamat politik USU, Fernanda Putra Adela sebagai pembicara. Kepala Perum LKBN Antara Sumut Riza Mulyadi sendiri menjadi moderator dalam diskusi yang dihadiri sekitar 40 orang peserta dari kalangan mahasiswa dan juga relawan demokrasi.[JNI]