Ngeri ! Ada Kalajengking di Kabin Pesawat LionAir
digtara.com | JAKARTA – Kejadian yang mengerikan laporan penumpang tentang adanya satu binatang diduga berjenis kalajengking di bagasi kabin. Saat ini Maskapai penerbangan Lion Air masih menyelidikinya.
Baca Juga:
Berdasarkan laporan oleh penumpang dengan penerbangan JT-293 rute dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan intens lebih lanjut, yang dilakukan sesaat setelah pesawat itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Dari hasil pengamatan menurut video ataupun gambar yang berkembang, binatang dimaksud menyerupai seekor laba-laba,” kata Danang dikutip dalam keterangan resminya, Jumat 15 Februari 2019.
Ia menjelaskan, petugas layanan darat atau ground handling dan teknisi segera menjalankan penanganan mendalam serta menyeluruh pada pesawat setelah penumpang maupun kargo selesai diturunkan.
“Namun tidak ditemukan binatang tersebut,” katanya.
Lion Air diutarakannya telah meminimalisir dampak yang timbul agar operasional lainnya tidak terganggu. Danang pun mengatakan hari ini pesawat tersebut sedang menjalani penanganan tepat sasaran guna membasmi serangan binatang dengan efektif, serta mencegah terjadinya potensi lain yang dibawa oleh binatang.
“Hal ini dilakukan dalam upaya memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” katanya.
Dijelaskan dia, Penerbangan Lion Air JT-293 pada 14 Februari 2019 itu sudah dipersiapkan secara baik dan telah dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pesawat Boeing 737-800 NG dengan registrasi PK-LPK itu sebelum dioperasikan sudah dilaksanakan pengecekan lebih awal (pre-flight check), dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).
Berdasarkan data catatan perawatan terjadwal pesawat registrasi PK-LPK, Lion Air sudah melaksanakan pengendalian hama dan binatang berupa fumigasi pada 19 Oktober 2018 dan pest control pada 6 Februari 2019.