Kamis, 28 Maret 2024

Soekarno Merancang Program Pembangunan Papua

- Sabtu, 07 September 2019 02:23 WIB
Soekarno Merancang Program Pembangunan Papua

Digtara.com | Pasca kerusuhan pecah di Papua dan Papua Barat. Peristiwa yang terjadi pada Senin 19 Agustus itu dipicu adanya dugaan pelanggaran terkait rasisme dan penangkapan sejumlah mahasiswa Papua di Kota Surabaya serta Malang, Jawa Timur.

Baca Juga:

konflik pecahnya kerusuhan di Papua dan Papua Barat tentu tidak diinginkan Rakyat Indonesia. Bahkan, ”luka” dalam persoalan Papua ini sangat tidak diharapkan dan tak pernah dibayangkan presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno.

Soekarno sendiri tidak pernah beranjak dari seruan ”Sabang sampai Merauke”, sebagai wujud keutuhan kedaulatan Indonesia. Soal Papua adalah harga mati. Lalu seberapa besar arti Papua di mata Soekarno?

Perjuangan Soekarno dalam merebut Irian Barat (saat ini Papua) dari penguasaan imperialis Belanda, sama sekali bukan untuk membuat luka di Papua.

Perjuangan dalam bentuk Tiga Komando Rakyat (Trikora), Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno berhasil menuntun kembali Papua dalam wilayah kedaulatan Indonesia pada Mei 1963.

Dalam perundingan antara Indonesia dan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS), Belanda setuju menganggarkan 30 juta dolar per tahun untuk pembangunan Irian Barat melalui PBB.

Sementara Indonesia berkewajiban menyelenggarakan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua pada Desember 1969. Setelah itu, pemerintahan Soekarno segera merancang program pembangunan Papua.

Wakil menteri pertama koordinator urusan Irian Barat, Subandrio, di hadapan DPRD Irian Barat pada 22 Juli 1963 menyebut pemerintah pusat akan fokus pada penguatan keamanan, konsolidasi pemerintahan sipil, dan menggerakkan perekonomian lokal di tahun pertama setelah penyerahan Papua.

Namun, belum terlalu jelas apakah program rancangan pemerintahan Soekarno berjalan atau tidak. Sebab, Soekarno digantikan Soeharto usai huru-hara 1965.

Keran Dana Fundwi baru dibuka kembali ketika Soeharto naik jadi orang nomor 1 di Republik Indonesia.

Pada tahap awal, pemerintah pusat akan berfokus pada pembangunan daerah pedalaman. Pemerintahan Bung Karno memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan lembah Baliem.

Kepemimpinan Bung Karno telah memiliki konsep untuk membangun Papua. Bung Karno sangat mengerti bahwa meraih kembali Papua ke pangkuan RI menimbulkan kewajiban bagi pemerintahannya membangun Papua, sebagaimana daerah lain di Tanah Air.

Bung Karno pun sangat memahami bahwa orang Papua membutuhkan sentuhan tangan pemerintah pusat dalam pembangunan daerahnya.[oke]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru