Warga Medan Mulai Gunakan Bata dari Sampah Plastik
Digtara.com | MEDAN – Melalui dorongan Pertamina, warga Kecamatan Medan Labuhan sudah mulai menggunakan bata dari sampah plastik untuk berbagai keperluan, termasuk pembangunan rumah.
Baca Juga:
M. Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR I menuturkan pihaknya telah mendorong masyarakat Kota Medan memproduksi dan menggunakan bata dari sampah plastik, bernama Ecobrick.
“Program Ecobrick dilaksanakan TBBM Instalasi Medan Group (IMG) sejak Agustus 2018,” ujarnya, Jumat (6/9/2019).
Pada prinsipnya, jelas dia, Ecobrick adalah bata ramah lingkungan yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik. Botol plastik yang diisi sampah padat dimanfaatkan untuk membuat blok bangunan.
Satu tahum setelah diinisiasi TBBM IMG, saat ini warga lingkungan 24 dan 25, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, telah berhasil mencetak 1.752 botol Ecobrick. Jumlah itu setara dengan 438 kg sampah plastik.
Warga pun sudah memanfaatkannya untuk membangun gapura di Lingkungan 24 dan Posyandu Kelurahan Belawan Satu. Selain itu, Ecobrick juga telah dikreasikan menjadi meja dan kursi.
Taman baca dan Puskesmas di Lingkungan 24 juga sudah memesan Ecobrick. “Saat ini warga lingkungan 24 dan 25 juga sedang membangun satu rumah dari bahan Ecobrick,” ujarnya.
Pertamina MOR I pun menampilkan Ecobrick di ajang 9th Indonesia Climate Change Forum & Expo (ICCFE) 2019 di Medan, pada 5-7 September 2019.
Bagi Pertamina, program Ecobrick merupakan salah satu solusi 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dalam pengelolaan sampah. Terlebih untuk kota Medan.
Warga Kota Medan setiap hari memproduksi sekitar 2.000 ton sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Namun dalam empat tahun ke depan kapasitas TPA akan penuh jika tidak dilakukan pengelolaan sampah dengan prinsip (3R).