UGM Akan Gelar Seleksi Mahasiswa Baru di Medan
digtara.com | MEDAN – Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan jalur seleksi masuk, dengan pola ujian tertulis yang biasa disebut Ujian Tulis (UTUL) UGM 2019 di Kota Medan pada Minggu, 14 Juli 2019 mendatang.
Jalur masuk ini disediakan sebagai wadah para lulusan SMA/SMK yang berada di wilayah sekitar Sumatera Utara, Aceh, dan sekitarnya.
Baca Juga:
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Sumatera Utara (KAGAMA SUMUT), M. Hamied Wijaya, menjelaskan bahwa ujian tulis UGM yang dilaksanakan di Kota Medan ini merupakan kerjasama antara UGM Yogyakarta dengan KAGAMA SUMUT yang bertujuan untuk mempermudah para lulusan SMA/SMK yang ingin mendaftar kuliah di UGM, agar tidak perlu jauh-jauh datang ke Yogyakarta atau Jakarta.
“Pelaksanaan ujian tulis UGM di Kota Medan bertujuan untuk membantu meringankan pemerintah daerah dan orang tua calon mahasiswa. Diharapkan dengan pelaksanaannya di Kota Medan, orang tua dan calon mahasiswa dari seluruh wilayah Sumatera Utara, Aceh, dan sekitarnya dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan akomodasi selama ujian yang berlangsung di luar Kota Medan bisa ditekan, sehingga bisa dialihkan untuk hal-hal produktif lainnya di Kota Medan,”ujar M. Hamied Wijaya.
Ujian tulis UGM 2019 merupakan salah satu jalur masuk UGM yang dibuka untuk 68 Program Sarjana dari 18 Fakultas. Pendaftaran telah dibuka sejak 11 Juni – 1 Juli 2019 secara online melalui http://um.ugm.ac.id dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 525.000 untuk kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek) atau Sosial Humaniora (Soshum), serta khusus untuk kelompok ujian campuran (Saintek dan Soshum) dikenakan biaya sebesar Rp 550.000.
Ketua pelaksana panitia lokal (Panlok) Kota Medan, Trianom Wahyudi menyampaikan bahwa kapasitas peserta tahun ini 2.000 orang dan batas akhir pendaftaran tanggal 1 Juli 2019. Lokasi UTUL UGM 2019 di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP Medan) dan Univeritas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melibatkan peran serta sekitar 300 orang panitia dan pengawas yg merupakan Alumni UGM Yogyakarta yang saat ini berada di Sumatera Utara.
“Calon peserta ujian dan orang tua dianjurkan untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan bisa meloloskan masuk UGM dengan meminta biaya yang mengatasnamakan UGM. Para peserta yang akan diterima sebagai mahasiswa UGM adalah peserta yang dinyatakan lolos setelah melalui jalur seleksi yang telah dilaksanakan,” tutup Trianom Wahyudi.
[AS]