Masa Pandemi, Mahasiswa USU Terbitkan Buku Kritik Persoalan Ketimpangan Sosial
digtara.com – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Berton Pakpahan, menerbitkan buku berjudul ‘Ambang Batas’. Buku tersebut berisi kritik hasil refleksi anak muda di masa pandemi Covid-19, tentang ketimpangan sosial yang masih terus terjadi hingga saat ini.
Baca Juga:
Setelah resmi diluncurkan, isi buku itu pun dikaji oleh sejumlah aktifis dalam sebuah diskusi bedah buku yang digelar di Literacy Coffee di Jalan Jati II, Teladan Timur, Kota Medan pada Minggu (27/9/2020).
Hadir sebagai pengkaji buku tersebut, Idris Pasaribu, AT Arief, dan Sri Simanungkalit.
Sebagai pembicara pertama yang membuka diskusi, Idris Pasaribu, mengatakan isi buku itu bercerita tentang perbedaan hingga pertentangan kelas miskin dan kaya. Kemudian pertentangan itu hadir di berbagai sektor, seperti pendidikan, teknologi, situasi desa dan kota, dan kondisi masyarakat yang berkembang sampai saat ini.
“Buku ini telah hadir pada kita dan mesti dijadikan sebagai referensi untuk menuntun terkait konflik yang tak berujung. Semisal bicara bagaimana kapitalis jahat menghabiskan kaum marhaen yang memiliki alat produksi. Tetapi dalam buku ini mengumbar pertentangan kelas tanpa ada jalan keluarnya,” sebut Idris.
Berpikir Kritis…
MENGAJAK BERPIKIR KRITIS
Di sisi lain, AT Arief mengucapkan, tulisan dengan gaya berkhotbah menggambarkan adanya satu titik antara (liminal) yang sedang dilalui oleh penulis. Ditambahkannya Buku ini mengajak kita untuk berpikir kritis. Justru karena tidak menyimpulkan, penulis sukses mengajak pembaca untuk jauh berpikir kritis.
“Si penulis, sedang berada di satu fase untuk tiba atau justru mundur ke titik lain. Berangkat dari keresahan dan masuk ke ruang antara yang dimana dia bertarung pada dirinya sendiri,” ucapnya.
Adapun, Sri Simanungkali mengucapkan penulis mencoba untuk membandingkan fenomena urban dan rural yang berlangsung sampai saat ini. “Buku ini sangat sarat terhadap kritik pembangunan yang meminggirkan masyarakat lokal. Ada juga Kritik terhadap pendidikan yang tidak membangun kreatifitas hingga investor yang merampok hak Ulayat masyarakat atas nama pembangunan,” tandasnya.
Selaku penulis, yang kuliah di jurusan Sosiologi USU, Berton Pakpahan mengatakan ide untuk membuat buku ini sudah ada sejak tahun 2017. Ia mulai menuliskannya sejak Maret 2020. Di tengah masa tugas akhir dan juga masa pandemi, beliau ingin membuktikan bahwa kaum muda harus berkarya sejak dini. Adapun buku ini diterbitkan oleh Institute Sumatera.
“Harapanku, kaum muda dapat mewujudkan ide melalui tulisan. Inti tulisan ingin berpesan, agar kita punya kesadaran akan situasi akan kondisi masyarakat yang sedang berkembang. Semisal soal pendidikan kritis, pengangguran yang mulai tergerus oleh budaya konsumtif hingga semakin tingginya tingkat manipulasi manusia untuk keuntungan pribadi,” tandasnya.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=QLIiM0sdQjs
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Masa Pandemi, Mahasiswa USU Terbitkan Buku Kritik Persoalan Ketimpangan Sosial