Laboratorium USU Berpotensi Kembangkan Industri di Sumatera Utara
digtara.com – Universitas Sumatera Utara (USU) hingga saat ini memiliki lebih dari 200 laboratorium dengan sarana dan tenaga pendidik yang terkualifikasi. Karena itu, USU berpotensi mengembangkan industri sehingga menambah pendapatan kampus yang berstatus PTN-BH itu.
Baca Juga:
Selama ini paradigma laboratorium secara tradisional hanya dikenal sebagai teaching laboratory atau ruangan tertutup untuk tempat praktikum. Hal ini malah mengkerdilkan fungsi laboratorium, padahal laboratorium dapat menjadi center of excellence.
“Padahal laboratorium di perguruan tinggi adalah sarana yang seyogyanya dapat mendukung penyelenggaraan ketiga aspek Tri Darma Universitas meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat,†jelas Kepala Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU, Imam Bagus Sumantri kepada wartawan, Kamis (7/1).
Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, maka USU bisa memberikan akses luas kepada masyarakat ataupun pihak manapun yang ingin memanfaatkan layanan laboratorium di Universitas Sumatera Utara, termasuk industri.
Oleh karena itu, tambah Imam, penting untuk membentuk sistem laboratorium terpadu dan terintegrasi dalam satu pintu.
Sistem laboratorium terpadu dan terintegrasi satu pintu bisa menjamin mutu kualitas dan pelayanan prima dari unit-unit laboratorium di setiap fakultas di USU.
Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat melayani lebih banyak pengujian baik internal maupun eksternal.
“Secara eksternal, industri membutuhkan pengujian mutu yang terkualifikasi, sehingga dengan sistem ini, Universitas Sumatera Utara dapat berperan dalam pengembangan industri sekaligus meningkatkan pendapatan,†imbuhnya.
Beberapa contoh pengujian yang diperlukan dalam dunia industri lanjut Imam adalah dalam hal uji sifat kimia, yang melayani pengujian dan penentuan berbagai konsentrasi logam dan senyawa pada sampel organic maupun anorganik. Alat uji yang tersedia adalah Atomic Adsorption Spectrometry (AAS), Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), X-Ray Fluoroscence (XRF), dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
“Penggunaan alat-alat tersebut dapat digunakan dalam produk farmasi, sehingga USU berpotensi mendukung pengembangan industri farmasi,†ungkapnya.
Lanjutnya lagi, dalam bidang biologi bahan molekuler yang melayani pendeteksian mutasi dan analisis gen dengan alat pendukung yang tersedia adalah PCR (Polymerase Chain Reaction).
“Alat ini bermanfaat dalam pelayanan deteksi Covid-19 saat pandemic saat ini,†ujarnya. (antara/ril)