Jumat, 29 Maret 2024

Kurikulum 2013 Wajib Diterapkan Mulai Tahun Ini, Berikut Perbedaannya

Redaksi - Kamis, 12 September 2019 10:30 WIB
Kurikulum 2013 Wajib Diterapkan Mulai Tahun Ini, Berikut Perbedaannya

digtara.com | MEDAN – Kurikulum 2013 memiliki perbedaan mendasar dari yang pernah diterapkan sebelumnya, terutama pada aspek pendidikan karakter dan pola pendidikan.

Baca Juga:

Menurut Ramadhan Juni Bintang, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara, Kurikulum 2013 sudah wajib diterapkan seluruh SMA mulai tahun ajaran ini, baik negeri maupun swasta.

“Pada Kurikulum 2013 kita menerapkan pendidikan karakter,” kata dia di sela-sela Medan Education Gathering 2019 yang digelar Prince of Wales Island International School di Medan, Kamis (12/9/2019).

Pendidikan ini diterapkan karena selama ini banyak siswa meskipun pintar tetapi tidak memiliki karakter. Seperti, tidak menghargai orangtua dan orang yang berusia lebih tua, atau tidak menghormati teman, termasuk guru sendiri.

Penerapan Kurikulum 2013 bertujuan menciptakan siswa yang cerdas dan berkarakter. Siswa cerdas yang berkepribadian sopan dan santun serta berbudi pekerti yang baik yang sudah sejak lama menjadi nilai-nilai sosial bangsa.

Dengan pendidikan karakter para siswa diharapkan memiliki jiwa kebersamaan, jiwa gotong royong dan jiwa bermusyawarah.

Selain itu, pada Kurikulum 2013 siswa juga diajak lebih proaktif, berbeda dari sebelumnya yang mana guru cenderung lebih proaktif. Pada kurikulum sebelumnya, siswa lebih diarahkan untuk mendengar, mencatat dan dipaksa untuk menghafal. Namun pada Kurikulum 2013 model itu diubah.

Sekarang guru hanya memberikan kisi-kisi sehingga menuntut siswa untuk memahami apa yang disampaikan guru. Siswa tidak lagi diarahkan untuk membayangkan dan menghafal.

“Selama ini siswa hanya diberikan teori, teori dan teori, sehingga anak dipaksa untuk menghafal dan membayangkan apa yang dijelaskan guru,” terangnya. Untuk itu, Kurikulum 2013 menghendaki ketersediaan laboratorium di sekolah-sekolah.

Kurikulum baru ini juga membutuhkan peningkatan kemampuan guru. “Jangan mimpi kita bisa ciptakan anak hebat kalau gurunya tidak hebat,” ujar Ramadhan.

Dalam kurikulum ini guru harus berinisiatif mencari sendiri materi-materi pengajaran yang paling tepat. Sumber pengajaran tidak hanya dari buku paket, tetapi juga bisa dari internet atau dari jurnal, majalah dan sebagainya.

Kurikulum tersebut juga menuntun guru dan siswa dapat menggunakan teknologi komunikasi dan informasi. Sumut sendiri saat ini memiliki sekitar 1.300 sekolah menengah atas dan sebanyak 700 di antaranya adalah sekolah negeri.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru