Lumuri Tubuh Pakai Kotoran Sapi Untuk Cegah Korona, Ahli Biologi: Justru di Situ Banyak Bakteri

digtara.com – Masyarakat dunia dihebohkan oleh aksi segelintir warga India yang melumuri tubuhnya dengan kotoran sapi. Mereka menganggap, kotoran sapi itu bisa mencegahnya dari terpapar virus korona. Lumuri Tubuh Pakai Kotoran Sapi

Baca Juga:

• Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda
• Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa
• Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Diketahui, penyebaran virus korona di India terus meluas. Bahkan, penyebarannya mencatat rekor hingga 400.000 kasus dalam sehari.

Terkait aksi masyarakat India itu, Ahli Biologi dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Martina Restuati angkat bicara. Menurutnya kotoran sapi mengandung banyak bakteri dan virus.

“Sebenarnya kalau kotoran sapi, namanya juga sisa-sisa metabolisme, justru disitu banyak bakteri, virus dan sebagainya,” kata Martina kepada digtara.com, Selasa (11/5/2021).

Menurutnya, apa yang dilakukan masyarakat di India lebih kepada persoalan kepercayaan. Diketahui, di India, sapi merupakan hewan suci.

Baca: Tekan Penyebaran Covid-19, Polsek Salapian Bagikan Ratusan Alat Prokes

“Tapi di India mungkin lebih kepercayaan kepada sapinya itu kali ya. Kalau dari segi biologi, kotoran itu sampai saat ini justru metabolisme banyak dari kotoran itu,” ucapnya.

Ia khawatir, dengan melumuri tubuh dengan kotoran sapi, malah menimbulkan penyakit baru.

“Kita takut malah jadi terinfeksi dengan virus bakteri. Karena itu hasil sisa pencernaan yang harus dibuang, termasuk bakteri yang tidak dibutuhkan,” bebernya.

Bukan cara untuk mencegah penyebaran virus korona

Ia menegaskan, melumuri tubuh dengan kotoran sapi bukanlah cara untuk mencegah penyebaran virus korona.

“Karena kita tahu penyebaran virus korona itu jelas dari cairan, seperti air ludah, dari mata, hidung. Bukan dari badan kita masuk virus itu. Justru pakai masker, karena lewat saluran ludah, karena cairan mokus dari rongga terbuka itu,” urainya.

Menurutnya, hal ini bukanlah yang pertama dilakukan masyarakat di India. Sebelumnya, masyarakat India juga beramai-ramai berendam di Sungai Gangga dengan tujuan mencegah virus korona.

“Sama kemarin, mereka ramai-ramai masuk ke sungai gangga dengan harapan korona akan hilang. Kita ketahui sungai gangga karena dianggap suci. Saya kira ini sama, sapi diagungkan. Mereka berharap ada mukjizat yang datang menghilangkan virus korona,” jelasnya.

Baca: Dialami Tengku Zulkarnain, Diabetes Memperparah Pasien COVID-19

“Justru malah akan ada masalah timbul, feses penuh dengan sumber penyakit, hasil metabolisme, buangan sisa-sisa, bisa gatal-gatal. Karena toxin dan sebagainya ada disitu, apalagi orang yang kulitnya sensitif,” lanjutnya.

Agar hal ini tidak dilakukan lagi oleh masyarakat India, Martina berharap pemerintah India untuk melakukan edukasi kepada masyarakatnya.

Pemerintah India, katanya, harus mampu merubah mindset warganya dalam pengetahuan terhadap virus korona.

“Tapi uang paling utama, selain protokol kesehatan, bagaimana meningkatkan sistem imun tubuh kita, makan dengan gizi seimbang. Jangan stres, karena bisa memacu imun rendah,” demikian Martina.

Lumuri Tubuh Pakai Kotoran Sapi Untuk Cegah Korona, Ahli Biologi: Justru di Situ Banyak Bakteri