Beginilah Efek Minum Kopi saat Buka Puasa
Digtara.com | Saat berpuasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13 jam. Otomatis perut sedang dalam keadaan kosong. Nah, dalam keadaan ini Anda diharuskan untuk mengisinya kembali dengan makanan dan minuman yang bergizi.
Baca Juga:
Namun, jangan mentang-mentang tenggorokan sedang dilanda rasa haus Anda menyikat semua jenis minuman untuk membatalkan puasa. Ya, memang tidak semua minuman boleh Anda konsumsi begitu saja di saat perut sedang dalam keadaan kosong.
Kopi memang dinilai memiliki berbagai manfaat baik karena kaya akan antioksidan dan dapat mencegah risiko diabetes. Meski begitu, bukan berarti Anda diizinkan langsung minum untuk membatalkan puasa. Pasalnya, kopi menyumbang kafein dalam jumlah besar. Saat kafein yang terkandung pada kopi masuk ke dalam perut yang kosong, maka akan meningkatkan produksi asam lambung.
Terlebih lagi jika perut belum terisi dengan makanan apa pun, ini akan mengakibatkan produksi asam semakin meningkat hingga kemudian dapat merusak lapisan lambung.
Jika “ritual” minum kopi sebagai pendamping buka puasa ini Anda terapkan dalam waktu yang cukup lama selama bulan Ramadan, tentu akan berakibat buruk pada kondisi kesehatan Anda, khususnya sistem pencernaan. Bahkan bisa mengganggu kelancaran berpuasa Anda bila sampai membuat Anda jatuh sakit.
Pada dasarnya, sah-sah saja bila Anda ingin minum kopi saat berbuka puasa. Namun lagi-lagi, penting Anda ingat untuk hindari minum kopi dalam keadaan perut kosong. Maka itu, Anda diperbolehkan minum kopi saat berbuka hanya saja setelah perut terisi dengan makanan dan minuman lainnya.
Sebagai ganti secangkir kopi Anda, ada baiknya untuk memenuhi terlebih dahulu energi yang telah terkuras selama berpuasa sehari penuh. Misalnya dengan makan dan minum sumber karbohidrat, protein, vitamin, maupun serat.
Anda bisa makan beberapa pilihan takjil sebagai makanan pembuka yang segar, seperti es buah, kolak, bubur kacang hijau, puding buah, dimsum, dan lain sebagainya. Kemudian lanjutkan dengan makanan berat yang bisa semakin menambah produksi energi dalam tubuh.
Olahan dari ikan, kentang, telur, daging ayam, daging sapi, serta beragam sayur-sayuran bisa menjadi pilihan makanan berat setelah makan makanan pembuka. Jangan lupa, meski sedang merasa haus dan lapar yang memuncak, tetap batasi takaran gula yang dikonsumsi agar tidak melonjak naik secara tiba-tiba.
Alih-alih mengembalikan kebutuhan energi, makan dan minum sembarangan tanpa berpikir panjang bisa menjadi bumerang bagi kesehatan Anda. Alhasil, kesehatan Anda di bulan puasa menjadi terganggu.