Bahaya Tidur Setelah Sahur, Awas ! Stroke Mengancam Anda
Digtara.com | PULANG kerja, salat tarawih lanjut tadarusan Alquran membuat jatah tidur berkurang. Jadi wajar jika bangun untuk makan sahur begitu berat ditambah hangatnya selimut yang menggoda.
Baca Juga:
Tak heran setelah makan sahur banyak yang kemudian memilih melanjutkan tidur. Ternyata, kebiasaan ini dapat berakibat buruk pada kesehatan. Sejumlah penyakit dapat muncul akibat tidur setelah makan sahur. Selain itu, kita bisa juga melewatkan salat subuh.
Dilansir dari berbagai sumber, tidur setelah makan sahur dapat memicu datangnya beragam penyakit sebagai berikut:
1. Penimbunan lemak
Sebuah penelitian menyebutkan seseorang yang memiliki riwayat keluarga obesitas, kebiasaan tidur setelah makan sahur dapat meningkatkan risiko mengalami kegemukan 2 kali lipat. Terlebih jika saat sahur mengkonsumsi makanan berlemak atau makanan yang digoreng.
Penjelasannya saat kita sedang tidur otomatis tubuh hanya membutuhkan sedikit energi, sehingga makanan tidak akan dimanfaatkan sebagai kebutuhan melainkan lebih banyak ditimbun menjadi lemak dan akhirnya risiko mengalami obesitas semakin meningkat.
2. Peningkatan asam lambung
Proses pencernaan makanan melibatkan makanan, jadi setiap ada makanan yang masuk ke tubuh kita asam lambung pun akan meningkat. Bila makanan tidak tergiling dengan sempurna, asam lambung akan mengiritasi dinding lambung seperti gejala nyeri disekitar ulu hati, perut kiri bagian atas dan menimbulkan sensasi panas di dada. Oleh sebab itu, hati-hati bagi kamu yang memiliki riwayat sakit maag, ada baiknya hindari kebiasaan tidur setelah sahur.
3. Refluks asam lambung
Refluks asam terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutup secara sempurna. Hal ini biasanya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi, posisi terlentang dapat menyebabkan makanan yang belum sempurna dicerna dapat berbalik dari lambung ke kerongkongan. Makanan ini membawa serta asam lambung, sehingga keberadaan asam lambung di keronkongan dapat menimbulkan iritasi bahkan luka pada kerokongan.
Rasa panas di dada, tenggorokan panas, mual, sendawa dan mulut pahit adalah gejala-gejala yang menunjukkan adanya refluks. Tentunya hal ini membuat rasa tidak nyaman selama kita berpuasa, refluks dapat dicegah dengan menunggu makanan yang sempurna dicerna setelah makan sahur sebelum kita memutuskan tidur.
4. Gangguan saluran pencernaan
Normalnya, pengosongan lambung manusia berlangsung sekira 2 jam setelah makan. Namun, posisi berbaring saat kita tidur dapat menghambat proses pengosongan lambung. Jika hal ini terus-menerus terjadi, maka gangguan pencernaan seperti diare ataupun sembelit dapat terjadi. Tergantung bahan makanan apa yang masuk ke dalam perut kita, oleh karena itu kita untuk menghindari makanan akan lemak, gula dan kafein dalam menu sahur kita. Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran, agar proses pencernaan semakin lancar.
5. Rentan Stroke
Stroke merupakan penyakit berbahaya yang paling ditakuti oleh manusia, stroke dibagi menjadi dua bagian yaitu stroke penyumbatan dan stroke pendarahan. Jenis yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah sahur adalah stroke penyumbatan, alasannya dikarenakan bahwa saat tidur aliran darah ke otak harus tetap terjaga sesuai kebutuhan.
Apabila lambung sedang menjalankan kegiatan yaitu menggiling makanan, maka suplai aliran darah akan menjadi terbagi. Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan otak dapat kekurangan oksigen dan dapat mengakibatkan stroke. Bahaya tidur setelah sahur ini tidak bisa di pandang sebelah mata, jadi jangan sampai merugikan dalam kesehatan. Lebih baik lakukan hal yang bermanfaat setelah sahur seperti mengaji, salat dan berzikir.