Sumut Kekurangan Dokter Urologi dan Peralatan
Digtara.com | MEDAN – Selain ketersediaan alat-alat untuk penanganan penyakit urologi di Sumatera Utara (Sumut) saat ini dianggap sudah banyak di berbagai rumah sakit negeri maupun swasta. Hanya saja, dokter urologi yang masih belum tersebar.
Baca Juga:
Menurut Dokter spesiali urologi, dr Zulpian Hasibuan SpU mengatakan, di Sumut ada sekitar 16 dokter urologi. Jumlah ini dinilainya belum cukup, dan untuk kabupaten kota baru ada di Pematangsiantar dan Binjai.
“Mungkin kabupaten-kabupaten lain belum tersebar. Idealnya untuk di Sumut setiap kabupaten itu 1 atau 2 dokter urologi. Kalau di Medan, kebutuhannya cukup, seiring bertambahnya rumah sakit, bertambahnya kasus, masih memungkinkan ada penambahan,†ungkapnya.
Diungkapkan dr Zulpian, saat ini masih banyak masyarakat penderita urologi melakukan pengobatan tradisional. Salah satunya kasus batu ginjal, namun ada kalanya tidak tepat guna.
“Bisa dimungkinkan untuk batu yang kecil, yang ukurannya 0,5 ke bawah. Diharapkan, mungkin akan lebur dan bisa keluar spontan,†ungkapnya.
Kebanyakan, lanjutnya, kasus-kasus yang datang ke dokter urologi adalah penderita batu ginjal yang ukuran batu-nya sudah besar dan menimbulkan komplikasi. Seperti hidronefrosis, artinya ginjal bengkak, infeksi, bahkan sampai gagal ginjal.
“Kebanyakan masyarakat kita masih mengedepankan alternatif maupun tradisional, namun saat datang ke kita sudah terlambat. Sampai mengalamin kerusakan ginjalnya,†ujarnya.
“Diharapkan masyarakat harus lebih jeli, ada kalanya masih ada tempat tradisional, namun selalu harus dipikirkan apakah batu ini jenisnya bisa lebur, dan ukurannya yang kecil,†tambahnya.