Vaksin COVID-19 Sudah di Depan Mata, Ujicoba Remdesivir Sukses
digtara.com – Wabah corona COVID-19 masih jauh dari selesai, sementara para ahli virus dan peneliti di dunia masih berjibaku.
Baca Juga:
Untuk bisa menemukan vaksin untuk melawan virus corona SARS-CoV-2. Di China, dua jenis vaksin corona yang diuji coba ke manusia baru-baru ini.
Agensi pers resmi negara, mengungkapkan bahwa China kini telah memulai uji klinis dua vaksin potensial untuk virus corona.
Percobaan uji klinis vaksin ini disebutkan dibuat oleh tim di Wuhan Institute of Biological Products.
Yang terkait dengan China National Pharmaceutical Group milik negara, serta Sinovac Research and Development Co, Ltd, yang berbasis di ibukota China, Beijing.
Menurut laporan, kedua uji coba dari dua vaksin tersebut telah dimulai. Kedua kandidat vaksin yang diuji coba tersebut, adalah vaksin yang tidak aktif.
Artinya, mengandung partikel virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit, seperti dikutip Newsweek, Rabu (15/4/2020).
Uji coba ini dilakukan tim peneliti dengan mengambil pendekatan yang berbeda, seperti dengan menggunakan materi genetik dari virus corona, sebagai dasar daripada memakai partikel yang tidak aktif.
Sementara pada Maret lalu, perusahaan biofarmasi China CanSino Biologics memulai uji klinis untuk vaksin COVID-19 Ad5-nCoV menggunakan RNA, atau informasi genetik dari virus corona.
Para ilmuwan di perusahaan biotek Moderna juga mengambil pendekatan ini. Pada bulan Maret, vaksin COVID-19 mereka adalah yang pertama diujicobakan pada manusia, di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute.
Sejauh ini, menurut draft daftar kandidat vaksin yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 April 2020.
Sudah ada 70 vaksin untuk mencegah COVID-19, yang sedang dikembangkan di seluruh dunia.
Namun, harus diingat meskipun para ahli virus, ilmuwan dan para peneliti di seluruh dunia, bekerja keras untuk menemukan vaksin virus corona.
Pada dasarnya, seperti dikatakan Dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), membuat vaksin adalah proses yang relatif panjang.
Proses menemukan satu vaksim bisa memakan waktu setidaknya satu tahun hingga satu setengah tahun.