Mana Lebih Sehat, Gula Merah atau Gula Pasir?

digtara.com – Mengonsumsi gula pasir yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah bisa juga menyebabkan berbagai penyakit metabolik syndrome seperti diabetes, jantung, dan stroke. Gula Merah atau Gula Pasir?

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Untuk mengatasi hal tersebut, banyak orang yang memilih untuk mengganti gula pasir dengan berbagai jenis gula lainnya. Seperti gula rendah kalori atau gula merah.

Hal ini diungkapkan Moch Aldis Ruslialdi SKM CNWC, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood, dalam acara Webinar Series Nutrifood.

“Mungkin banyak orang yang bertanya apakah mengosumsi gula rendah kalori aman atau tidak? Jawabannya adalah pasti aman. Gula rendah kalori memang salah satu alternatif bagi mereka yang suka minum atau makan manis tetapi tidak mau sampai kelebihan,” ujar Aldis.

Menurut Aldis, gula rendah kalori memilki beberapa keunggulan dibandingkan gula biasa seperti tidak menyebabkan karies gigi atau menyebabkan gigi rusak.

“Selain itu, gula rendah kalori juga bisa membantu dalam mengontrol berat badan. Asupan kalori pada minuman atau makanan manis bisa lebih sedikit,” katanya.

Baca Juga: Pakai Kaus Kaki Basah Saat Tidur Bermanfaat Bagi Kesehatan

Pilihan yang sehat

Selain gula rendah kalori, beberapa orang juga menganggap bahwa gula merah dan gula batu merupakan pilihan yang lebih sehat.

“Sebenarnya itu mitos ya. Gula yang berlebihan secara ilmiah memang dikaitkan dengan gula darah yang tinggi seperti berbagai penyakit metabolik sindrom,” ujar Aldis.

“Dan secara umum, kandungan kalori pada gula merah, gula batu, brown sugar, dan berbagai jenis gula lainnya pada dasarnya tidak jauh berbeda. Jadi sebenarnya sama saja. Bahkan gula batu memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan gula pasir,” ujar Aldis.

Ia juga menambahkan bahwa asupan gula per hari maksimal adalah 50 gram atau 4 sendok makan. Sebagai catatan, minuman manis seperti boba, kopi, soda, itu saja sudah bisa menghabiskan jatah asupan gula per hari.

“Belum ditambah dari makanan lainnya. Untuk menyiasatinya, bisa dengan menambah olahraga pada hari itu. Atau jika sudah minum manis, sebaiknya tidak makan makanan manis lainnya,” ujar Aldis.

“Atau bisa juga dengan mengganti camilan kue atau minuman manis dengan buah-buahan. Buah selain rendah gula, kita juga bisa mendapatkan manfaat serat, mineral, dan juga vitamin,” tutup Aldis. [medcom]

Mana Lebih Sehat, Gula Merah atau Gula Pasir?