Peternak Ikan Cupang di Binjai Budidayakan Kutu Air
digtara.com – Banyaknya pelaku peternak ikan cupang hias pada saat ini ternyata sangat berdampak dengan sulitnya untuk mendapatkan pakan.
Baca Juga:
Sejumlah peternak terpaksa harus memutar otak untuk tetap bertahan dan terus dapat menyediakan pakan yang cukup untuk ikan cupang hiasnya.
Salah satunya adalah Dadi. Peternak ikan cupang hias asal Kota Binjai, tepatnya di Jalan Kentang, Lingkungan II, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat ini mengaku sangat kesulitan untuk mendapatkan pakan. Hal ini disebabkan mulai banyaknya masyarakat yang beralih profesi sebagai peternak ikan cupang hias.
“Saat ini memang sangat sulit mendapatkan pakan. Biasanya kita bisa dapat pakan dengan mencari diselokan atau parit, namun sekarang sudah tidak ada karena banyaknya peternak,” ujarnya, Sabtu (6/2/21).
Untuk mengatasi masalah pakan, katanya, dirinya mencoba untuk membudidayakan kutu air ketimbang harus membelinya ke toko ikan.
“Memang di toko ikan ada jual pakannya, namun bila kita terus-terusan beli, jelas hal ini berdampak kepada penghasilan dan bisa saja kita rugi karena biaya pakan yang cukup besar,” katanya.
Masih katanya, cara untuk membudidayakan kutu air tidaklah sulit, cukup menyediakan wadah atau bak yang terbuat dari beton. Sementara untuk bibitnya dapat menggunakan sayuran busuk, air susu atau teh, ampas kedelai, kotoran ayam dan air comberan.
“Dari bahan yang kita siapkan ini bisa timbul kutu air. Biasanya tujuh hari bibit kutu air akan muncul. Yang penting hindari bak dari sinar matahari secara langsung,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Dadi, isi air bak jangan terlalu banyak, hanya secukupnya saja, sebab kutu air tidak butuh air yang banyak.
“Usahakan air itu memiliki zat asam yang cukup agar kutu air dapat berkembang biak dan dapat memenuhi pakan ikan cupang hias yang kita ternak,” cetusnya. (Hendra Mulya).