Sebanyak 27 Pemuda HKBP Ikuti Pelatihan Berbasis Daur Ulang di Taput

digtara.com – Sebanyak 27 pemuda atau naposo bulung Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) diberi pelatihan pengembangan ekonomi kreatif kriya berbasis daur ulang di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Pemuda HKBP Ikuti Pelatihan

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Workshop pengembangan ekonomi kreatif kriya berbasis daur ulang ini memanfaatkan benda yang sudah tidak dipakai lagi. Para peserta datang dari 9 distrik seputaran kawasan Danau Toba selama dua bulan sejak Jumat (6/8/2021).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi adanya workshop berbasis daur ulang yang diselenggarakan di sekitar Danau Toba.

Baca: Kapolri Lakukan Mutasi, Kapolres Taput Dijabat AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung

“Saya dukung adanya pelatihan berbasis daur ulang ini dengan memanfaatkan bahan yang tidak dipakai jadi layak jual. Dengan ini kita buka bersama soft launching bobobox dan serbuan vaksinasi di sekitar Danau Toba,” ucapnya.

Dijelaskannya, Kemenparekraf sudah memiliki program beli kreatif danau toba yang mengalami peningkatan 3 kali lipat dari 8 Kabupaten di sekitar Danau Toba.

Baca: BPODT Bersama Kodam I/Bukit Barisan Vaksinasi Ratusan Warga Sekitar Danau Toba

“Produk UMKM bisa dilakukan secara offline maupun online. Apalagi sekarang kita sudah punya strategi pemasaran secara marketplace dan tentunya didorong adanya media sosial. Seperti yang mengalami peningkatan penjualan ulos dan penjualan sambal andaliman serta produk kriya,” jelasnya.

Sementara, Ephorus HKBP, Pdt Dr Robinson Butarbutar menuturkan workshop pengembangan ekonomi kreatif kriya berbasis daur ulang yang akan dilangsungkan selama dua bulan pada 6 Agustus hingga 6 Oktober 2021 dapat meningkatkan skill dan keterampilan SDM yang ada di Perkampungan Pemuda HKBP.

“Semoga program ini dapat menjadi program berkelanjutan, sehingga kaum muda di kampung ini tidak hanya mampu mengasah kreativitas mereka, tetapi juga mampu menghasilkan keuntungan dari produk yang dihasilkan,” ujarnya.

Ephorus HKBP, Pdt Dr Robinson Butarbutar mengatakan kemitraan HKBP dengan BPODT dilakukan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif.

Robinson menyebut ekonomi kreatif adalah salah satu aktivitas usaha industri yang dilakukan dengan memanfaatkan dan mengembangkan kondisi sumber daya alam di sekitar lingkungan masyarakat dengan ciri khasnya tersendiri.

Sebanyak 27 Pemuda HKBP Ikuti Pelatihan Berbasis Daur Ulang di Taput