Kepemimpinan Bupati Andar Dinilai Gagal, BEM ITS Paluta Gelar ‘Aksi Bisu’

digtara.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Teknologi Dan Sains kabupaten Padang Lawas Utara Paluta (BEM – ITS Paluta) melakukan aksi unjuk rasa di pelataran kantor Bupati Paluta, Senin (19/6/2023).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Aksi yang dilakukan dalam bentuk aksi protes tutup mulut (bungkam) atau ‘aksi bisu’ diikuti massa sebanyak 4 orang yang dipimpin oleh ketua BEM-ITS Paluta Tangguh Pangestu Harahap dengan agenda tuntutan ‘Refleksi kepemimpinan Bupati Paluta’.

Dalam aksi bisu (bungkam) tersebut, Tangguh Pangestu Harahap menyampaikan sejumlah tuntutan dalam surat pernyataan sikapnya yang isinya antara lain :

1. Tepat di penghujung masa kepemimpinan Bapak Andar Amin Harahap dan Hariro Harahap Selaku Bupati dan Wakil Bupati Paluta, Saya mewakili kepengurusan BEM ITS Paluta serta seluruh elemen masyarakat Paluta mempertanyakan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati dengan visi & misi yang bertema ‘Melanjutkan Paluta yang Cerdas, Beriman, Maju dan Beradat’ sudah sampai dimana dan bagaimana tanggungjawab serta realisasi dalam mewujudkan kepemimpinan yang di berikan amanah oleh masyarakat Paluta.

2. Melanjutkan paluta yang ‘cerdas’, bagaimana cerdas yang di maksud dengan visi & misi tersebut sedangkan pencapaian dan realisasi dalam mewujudkan Paluta cerdas sebagaimana kita ketahui masyarakat Paluta banyak meraih prestasi baik dalam bidang olahraga, akademika, kesenian, kebudayaan, dan prestasi lainnya yang dapat mendobrak semangat kawula muda dalam menempuh jenjang karir kabupaten kota maupun nasional. Dan yang menjadi pertanyaan sudah bagaimana tindakan atau pembinaan bupati Paluta atau pemerintah yang terkait dalam hal Ini menciptakan Paluta yang Cerdas, sedangkan masih banyak ditemui pemuda/i Paluta yang memiliki segudang prestasi tapi terhambat karena tidak ada perhatian dan pembinaan dari pemerintah daerah. Sebagai contoh untuk mencetak generasi muda yang cerdas harus memiliki fasilitas dan kenyamanan dalam menimba ilmu, sedangkan di pelosok daerah paluta banyak sekolah yang sarana dan prasarananya belum layak pakai (ambruk,asbes bolong, bangku dan meja tidak memadai, bocor, WC tidak layak, tidak ada tempat ibadah) terlebih lagi untuk pendidikan, salah satunya diwilayah kecamatan Dolok Sigompulon, Sipiongot dan Halongonan.

3. Melanjutkan Paluta yang Beriman, yang jadi pertanyaan Beriman yang bagaimana yang dimaksud, sementara di daerah kabupaten ini dimasa kepemimpinan bapak Bupati dan Wakil Bupati masih marak tempat maksiat, prositusi, hiburan malam, wanita malam, serta pakter-pakter (lapo tuak) yang berpotensi merusak generasi muda, keluarga serta masyarakat. Penyakit masyarakat yang sampai detik ini di ujung kepemimpinan Bapak Bupati dan Wakil Bupati belum terealisasikan wujud perubahan untuk paluta yang beriman dan dampak paling besar dimasa kepemimpinan Bupati sudah menjadi hal yang lumrah kita lihat peredaran narkoba yang merajalela dan sudah bagaimanakah tindakan dan tanggung jawab pimpinan daerah untuk mewujudkan paluta yang Beriman.

4. Melanjutkan Paluta yang maju dan beradat, apaka Maju atau kemunduran yang bapak maksud ?, Dimana kita lihat pembangunan inspratruktur daerah, jalan 1000 lobang banyak ditemui, genangan lumpur serta jalan yg tidak pernah disentuh oleh pembangunan sehingga menciptakan keluhan dari kalangan masyarakat setempat. Salah satu contoh menuju jalan Sipiongot, wilayah kecamatan Dolok dan masih banyak lagi keluh kesah masyarakat dimasa kepemimpinan bapak Bupati dan Wakil Bupati. Contoh lainnya banyak daerah yang belum tersentuh listrik atau belum di masuki PLN, sehingga masyarakat setempat merasa terasingkan sebab tidak merasa diperhatikan oleh pemimpin daerah di masa Bapak Andar dan Hariro.

5. Dengan melanjutkan visi & misi Yaitu ‘Melanjutkan Paluta yang Cerdas, Beriman, Maju dan Beradat’, maka dengan itu saya selaku Presiden Mahasiswa ITS PALUTA memandang perlu adanya gerakan refleksi kepemimpinan Bapak Bupati dan Wakil Bupati sekaligus mengingatkan dan mempertanyakan mau di bawa kemana arah kabupaten Paluta tercinta ini.

6. Atas dasar kecintaan saya pada daerah Kabupaten Paluta, banyak pertanyaan yang harus saya sampaikan kepada Bapak Ketua DPRD Kabupaten Paluta tentang Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Bapak Bupati selama menjabat sebagai kepala daerah sampai saat ini. Seterusnya mengacu kepada Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, bahwa kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat dan juga memberikan pertanggungjawaban kepada DPRD dan menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah pada masyarakat.

7. Dengan segala hormat yang saya miliki sebagai perwakilan daripada mahasiswa pemuda dan masyarakat Kabupaten Paluta agar Ketua DPRD Kabupaten Paluta memberikan ketransparansian informasi kepada saya selaku perwakilan mahasiswa pemuda dan masyarakat Paluta terkait laporan pertanggungjawaban bapak bupati di muka umum/ruang publik, dan menyampaikan bahwa aksi saya ini merupakan suatu bentuk kegagalan Bupati dalam memimpin daerah Kabupaten Paluta yang saya nilai gagal dalam menepati janji-janjinya yaitu pada point yang saya rangkum yakni Pembangunan Universitas sampai sekarang tidak terealisasikan, pembangunan stadion sepak bola bertaraf nasional yang terhambat pembangunannya dan memakan anggaran yang cukup fantastis dan rencana pembangunan jalan lingkar dibeberapa titik di Kabupaten Paluta.

8. Dengan beberapa point di atas, saya merasa risau dan khawatir dengan kabupaten yang saat ini terpuruk baik dia dari segi Cerdas, Beriman, Maju dan Beradat. Dimana informasi yang saya dapatkan beliau sebagai pimpinan daerah hendak menuju Senayan dan saat ini masih berkategorikan Bacaleg DPR RI, sementara masih banyak Visi & Misi yang terhambat atau bahkan belum terealisasi. Dan saat ini hal yang paling urgent di tengah kajian pemuda tentang laporan kekayaan Bupati Paluta yang saya rasa banyak kejanggalan dalam pelaporan tersebut, dimana pada laporan tersebut luas tanah Bupati Paluta berjumlah 60 Hektare sementara dari praduga tidak bersalah kekayaan tanah yang dimilik Bupati melebihi 60 Hektare dan masih banyak kejanggalan dan dugaan yang belum saya paparkan dan tidak menutup kemungkinan akan saya paparkan dalam aksi/taklap jilid selanjutnya jika aspirasi yang menjadi kajian saya tidak diindahkan.

Setelah melakukan aksi bisu sekitar satu jam, massa ditemui Asisten III Kabupaten Paluta Maralobi Siregar yang mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan dan kepada massa mahasiswa yang telah melakukan aksi damai didepan kantor Bupati Paluta.

“Tuntutan adik-adik ini masih terus dan tetap dikerjakan. Namun sampai saat ini masih dalam proses pembangunan dan menunggu tahapan,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa tuntutan massa ini akan disampaikan kepada Bupati dan nanti akan membalas tuntutan ini melalui surat sesuai dengan alamat yang ada didalam surat tuntutan tersebut.

Setelah mendengar jawaban tersebut, massa yang mendapat pengawalan dari personil Polsek Padang Bolak membubarkan diri dengan tertib setelah menyerahkan karangan bunga sebagai tanda dukacita atas kegagalan kepemimpinan Bupati Paluta.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Kepemimpinan Bupati Andar Dinilai Gagal, BEM ITS Paluta Gelar ‘Aksi Bisu’