Raih 4 Rekor MURI, Morris Alexander: Semua Bisa Saya Jadikan Karya Seni
digtara.com – Morris Alexander Siregar merupakan salah satu seniman Kota Medan yang mampu menyulap segala jenis benda menjadi nilai berharga. Raih 4 Rekor MURI, Morris Alexander: Semua Bisa Saya Jadikan Seni
Baca Juga:
Pria dua orang anak ini melalui tangan seninya berhasil mengubah limbah bubuk teh dan bahkan sisa kulit telur menjadi karya seniman yang bernilai jutaan rupiah.
“Semua bisa saya jadikan karya seniman ya. Baik itu dari plastik, cangkang kulit telur, bahkan dari abu vulkanik juga bisa dijadikan lukisan,” ujarnya kepada digtara.com,beberapa waktu lalu.
Dari hasil karya seni itu, Morris mendapatkan 4 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas hasil seninya.
Diantara rekor yang diraihnya adalah: pembuat mozaik kulit telur terbesar; Lukisan terbesar dari limbah sawit; Lukisan terbesar dari bubuk teh; Lukisan terbesar dari sabut kelapa.
Morris mengatakan, ada 3 jenis macam bahan yang tidak bisa ia jadikan untuk karya seninya. Yaitu, abu jenazah, darah, dan kotoran.
Baca: Galery Krinara Craft and Art Tempat Berkumpulnya Hasil Terbaik Para Seniman
Menurutnya, tak lazim rasanya jika ia menerima permintaan seseorang yang ingin membuat karya lukisan dari 3 bahan tersebut.
“Saya pernah dulu sewaktu pameran di salah satu mall di Kota Medan, saya memamerkan hasil karya dari abu vulkanik. Lalu ada orang yang meminta saya untuk membuat lukisan wajah dengan menggunakan abu kremasi (abu jenazah). Ya langsung saya tolak. Karena saya gakmau membuat hasil karya dari bahan itu,” ujarnya.
Menurutnya, ketimbang tiga bahan itu, kita masih bisa membuat karya seni dari bahan lain yang lebih layak.
“Macam gak ada lagi bahan yang bisa di buat seniman. Plastik lah, atau apapun itu terserah. Jangan abu jenazah,” tambahnya.
Galery Krinara Craft and Art
Morris Alexander Siregar bersama 13 seniman lainnya yang tersebar di 3 Kabupaten berkumpul untuk membangun Galery Krinara Craft and Art di Jalan Sei Beras, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.
Hasil seni para seniman tersebut dipajang dan dijual di Galery tersebut.
Uniknya, bahan pembuatan kesenian tersebut merupakan hasil dari limbah yang sudah tidak terpakai.
Baca: Mercy Klasik Tahun 1961 Dijual Senilai Lebih Dari Rp13,4 Miliar
“Rata-rata barang kerajinan tangan di sini terbuat dari limbah. Ada dari limbah ampas kopi, ampas bubuk teh, batok kelapa, kerang, daun pandan. Masih banyak lagi lah lainnya,” ucapnya.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel YoutubeDigtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Raih 4 Rekor MURI, Morris Alexander: Semua Bisa Saya Jadikan Seni