Ini Konsep Ketahanan Pangan Atasi Dampak Covid-19, Solidaritas Warga dengan Kelompok Tani
digtara.com – Kebijakan pemerintah terkait Pandemi Covid-19 membawa berbagai dampak terhadap masyarakat, pembatasan sosial kegiatan di antaranya memberikan waktu lebih luang bagi masyarakat pekerja dengan sistem kerja di rumah, tidak sedikit juga tertekannya ekonomi nasional membuat 20% warga RT 10 RW 14, Bukit Cimanggu City (BCC) kehilangan mata pencaharian utamanya, sementara 20%-nya lagi kekurangan pendapatan. Ini Konsep Ketahanan Pangan Atasi Dampak Covid-19, Solidaritas Warga dengan Kelompok Tani
Baca Juga:
Terbatasnya ruang gerak dan kegiatan bersosial tidak kemudian membuat warga RT 10 RW 14 BCC menjadi tidak produktif, konsep ketahanan pangan dan strategi pengembangan lingkungan menjadi pijakan warga di komplek yang berada di Kelurahan Cibadak, kecamatan Tanah Sareal ini.
“Rencananya kami akan mengembangkan kolam ikan, hidroponik dan berbagai kegiatan pemanfaatan lingkungan serta sumber daya yang kami miliki,” ujar Agung Priyambodo, Ketua RT 10 RW 14 BCC Bogor, Senin (21/12/2020).
Sejumlah persiapan dilakukan meski dengan keterbatasan komunikasi dan waktu berkumpul, tercetuslah pembentukan sebuah kelompok tani, target awal pembangunan 1 spot kolam ikan atas tanah dengan material terpal dan 250 lubang hidroponik.
“Target kami Januari 2021 langkah awal kami bisa tercapai, Inshallah formalitas kelompok tani bisa segera terealisasi,” sebut Agung. Gayung bersambut kesepakatan segelintir pengurus RT diamini dengan dukungan penuh warga dari mulai tenaga, pikiran hingga materil.
Latar belakang profesi warga komplek yang beragam dari teknik sipil, arsitektur, ahli teknologi informasi, desain interior, desain grafis, jurnalis, hingga akuntan. Tidak menghalangi warga untuk bahu membahu mewujudkan mimpi besar pengurus RT.
Sambil menata fasilitas umum di ujung komplek bergengsi di Kota Bogor, akhir November 2020 terbentuklah sebuah kelompok tani yang diketuai oleh kepala keluarga termuda di RT tersebut, yaitu Guntur Mardiko.
“Sebenarnya ini adalah peran aktif warga untuk memaksimalkan lahan kosong yang tersedia, sebenarnya ini Kelompok Tani Dewasa Sejahtera Rohani dan Jasmani,” sambut Guntur.
Segala rencana dikebut, hanya berlangsung 1 bulan dari awal bulan November sebuah kolam ikan telah rampung, 350 ekor bibit ikan Nila merah Bangkok sudah ditebar warga, 400 lubang tanaman hidroponik juga sudah tersusun rapi sebagai sebuah permulaan.
“Sebenarnya ini adalah upaya memaksimalkan segala potensi dan sumber daya yang kami miliki,” jelas Guntur. Masih perlu banyak renovasi dan pengembangan kawasan pertanian demi memperkokoh ketahanan pangan warga, ratusan bibit ikan mati di awal ujicoba kolam tidak membuat warga patah semangat.
Rencananya pengembangan dari ikan nila Bangkok, hidroponik dan dari kalangan ibu rumah tangga berupa keripik daun kelor akan menjadi produk unggulan warga.
Melalui diskusi dengan pemerintahan daerah dan arahan dari Lurah Cibadak, Uay Setiawan dan pembina pertanian wilayah Kecamatan Tanah Sareal, sebuah asa di tengah Pandemi Covid-19 semakin menyala, solidaritas warga semakin berkembang hingga akhirnya peresmian kelompok tani warga BCC Bogor tersebut rencananya akan dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Desember 2020.
“Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak, RT 10, RT 07, RW 14, lurah dan akses dari seluruh warga RT 10, kelompok tani dan lokasi pemanfaatan lingkungan ini akan diresmikan oleh bapak Dedie selaku Wakil Walikota Bogor,” Sahut Jufri, Humas Kelompok Tani BCC Bogor.
Disingkat KTD KETANSARI, semoga kelompok tani ini menjadi teladan di tengah ketidakpastian ekonomi bangsa dan semakin mempererat tali silaturahmi warga. “Sesuai pesan warga lainnya, semoga kegiatan KTD  KETANSARI ini konsisten dan bisa memberi manfaat bagi warga sekitar, mohon doanya,†ujarnya.
Semangat warga disambut baik pemerintah setempat, bersama penyuluh pertanian kota Bogor wilayah Kecamatan Tanah Sareal Purwandani, Lurah Cibadak, Uay Sutiawan Senin (21/12/2020) memantau dan memberikan masukan kepada pengurus KTD KETANSARI.
[ya]Â Â Ini Konsep Ketahanan Pangan Atasi Dampak Covid-19, Solidaritas Warga dengan Kelompok Tani