Ustadz Maheer Meninggal di Tahanan, Novel Baswedan: Ini Bukan Sepele Loh
digtara.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyayangkan sikap kepolisian yang tetap menahan Maheer At-Thuwailibi meski tahu menderita sakit. Belakangan Maheer meninggal di Rumah Tahanan Mabes Polri, Senin malam, 8 Februari 2021.
Baca Juga:
“Innalillahi Wainnailahi Rojiun, Ustad Maaher meninggal di Rutan Polri,” ujar Novel Baswedan melalui akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha pada Selasa, 9 Februari 2021.
Novel menyayangkan sikap kepolisian yang tetap menahan Maheer meski tahu menderita sakit. “Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluan lah, apalagi dengan ustad. Ini bukan sepele loh.”
Sebelumnya, Ustadz Maaher At-Tuwailibi dikabarkan meninggal dunia di Rutan Mabes Polri. Dia meninggal pada pukul 19.00 WIB tadi.
“Betul, beliau meninggal sekira jam 7 malam di Rutan Mabes Polri,” ujar kuasa hukum Ustaz Maaher Djudju Purwantoro saat dihubungi, Senin, 08 Februari 2021
Adapun untuk penyebab kematiannya, Polri hanya membeberkan bahwa Maaher sakit. Namun, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono enggan mengungkap sakit yang diderita oleh Maaher.
“Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum,” ujar Argo soal Maheer At-Thuwailibi dalam konferensi pers daring pada Selasa, 9 Februari 2021.