Sudah Empat Hari Kasus Pembunuhan Pasutri di Binjai, Belum Ada Titik Terang
digtara.com – Empat hari sudah kasus pembunuhan terhadap pasutri, Sugianto dan Astuti warga Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Pembunuhan Pasutri di Binjai
Baca Juga:
Namun hingga saat ini, kasus pembunuhan yang terjadi di kebun tebu, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai ini belum ada titik terang.
“Belum ada titik terang dan kita masih terus berusaha untuk mengungkapnya,” kata Humas Polres Binjai, AKP. Siswanto Ginting, Jumat (26/2/2021).
Dikatakan Siswanto, hingga saat ini pihak Polres Binjai masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kita sudah memintai keterangan saksi untuk mendapatkan titik terang guna mengungkap kasus ini. Kita juga minta kepada warga jika mengetahui tentang kejadian ini agar melaporkan ke pihak Polres agar pelaku segera ditangkap,” pungkasnya.
Baca: Pasutri Tewas Dibegal di Binjai, Begini Rupanya Kronologisnya
Diduga jadi Korban Begal
Diketahui, pasutri, Sugianto dan Astuti warga Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang tewas di kebun tebu, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Senin, 22 Februari 2021.
Diduga keduanya menjadi korban begal oleh pelaku. Hal ini diperkuat dengan hilangnya sepeda motor dan barang berharga milik korban.
Anak korban, Alika (19) menceritakan, sebelum peristiwa diketahui, sekitar pukul 04.07 wib, kedua orang tuanya pergi berbelanja ke Pasar Tavip Kota Binjai. Namun, setelah pukul 06.00 wib, korban tidak juga sampai di rumah.
“Sudah jam 06.00 orang tua saya tidak juga. Saya bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini, kenapa keduanya belum juga tiba di rumah,” kata Alika sedih.
Merasa ada yang tidak beres, kemudian Alika memberitahukan hal tersebut kepada pamannya, Yamin.
Setelah memberitahukan kepada pamannya, Alika beserta abang iparnya Putra berangkat untuk mencari kedua orang tuanya dengan menyisir sepanjang jalan dari rumah hingga ke Pasar Tavip.
“Disana saya bertanya kepada salah seorang pedagang untuk memastikan apakah kedua orang tua saya ada datang untuk berbelanja. Pedagang menjawab memang ada orang tua saya datang sekitar pukul 05.30 wib untuk membeli jengkol,” pungkas Alika.
Selanjutnya, kata Alika, dirinya memberitahukan kepada Yamin kalau orang tuanya belum dapat ditemukan. Mendengar perkataan Alika, Yamin langsung melakukan pencarian dan menyisir sepanjang Jalan Gajah Mada. Setibanya di perempatan jalan Kebun Dusu XII, Yamin melihat ada dua orang tergeletak di dalam parit.
“Melihat itu, paman saya Yamin kemudian memberitahukan kejadian itu ke Polsek Binjai Timur. Pukul 09.30 wib Kapolsek Binjai Timur beserta anggota tiba di TKP untuk mengamankan lokasi,” pungkasnya.
Sekitar Pukul 10.00 wib, tim identifikasi dari Polres Binjai tiba di TKP dan memasang police line sekaligus melaksanakan identifikasi dan olah TKP.
“Setelah dilakukan olah TKP, kedua orang tua saya di bawa ke RS Bhayangkara Medan untuk di otopsi,” cetusnya.
Sementara itu, Humas Polres Binjai, AKP. Siswanto Ginting mengatakan, dari olah TKP yang dilakukan, diduga pasutri tersebut menjadi korban begal. Sebab, lanjutnya, sepeda motor jenis Vario warna hitam dan barang berharga korban raib diambil pelaku.
Saat ditemukan, kondisi korban mengalami luka bacok di leher serta memar dibagian kepala akibat hantaman sajam dan benda tumpul.
Sudah Empat Hari Kasus Pembunuhan Pasutri di Binjai, Belum Ada Titik Terang