Mobil BKSDA Sumut Dilempari Usai Datangi Rumah Tokoh Ormas Ini, Bantah Terlibat
digtara.com – Dua mobil Dinas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut diserang orang tidak dikenal (OTK), Senin (22/3/21), setelah keluar dari rumah Ketua salah satu Ormas Kota Binjai J Payoo Sitepu. Namun tokoh pemuda itu membantah keterlibatan dirinya dan anggotanya dalam aksi tersebut.
Baca Juga:
Ia tidak menyangka terjadi kericuhan pasca tim BKSDA mendatangi kediamannya di Binjai Selatan.
“Memang BKSDA ada datang, tapi saya minta izin kepada mereka agar orangutan tersebut tidak dibawa dan saya bersedia mengurus surat izinnya. Jadi kami sepakat waktu yang diberikan untuk mengurus surat izin selama satu minggu,” terangnya.
Berselang 30 menit kemudian, lanjut Payo, tim BKSDA menelpon dan mengatakan kalau mereka diserang orang.
“Jadi mereka menelpon dan mengatakan kalau mereka diserang anggota saya. Saya tanya dimana lokasi, mereka bilang di Tugu. Saya langsung ke Tugu, mereka tidak ada di sana. Saya tanya lagi dimana posisi, mereka bilang sudah di Brimob,” pungkasnya.
Setelah itu, lanjutnya, dirinya menjumpai pihak BKSDA untuk membicarakan hal tersebut.
“Jadi saya bilang dengan mereka kalau saya siap menanggung perbaikan kerusakan mobil. Tapi mereka bilang lapor pimpinan dulu. Namun sore tadi saya dapat kabar, mereka sudah melapor ke Polres,” ujarnya.
Ia pun menegaskan tidak tahu pelaku pelemparan mobil tersebut.
“Saya tidak tahu siapa pelakunya. Katanya anggota saya pakai baju merah batik, yang mana pun saya tidak tahu itu. Jadi yang pasti pelakunya bukan anggota saya,” tegasnya.
Kepala Bagian Tata Usaha BKSDA Sumut, Teguh Setiawan mengatakan Kronologi kejadian pelemparan bermula saat tim BKSDA Sumut bersama TNGL dan mitra kerja dalam konservasi Satwa dilindungi melakukan upaya persuasif ke salah satu tokoh masyarakat di Kota Binjai yang beberapa waktu lalu sempat viral memelihara orangutan.
“Suasana kondusif baik yang bersangkutan bersedia menyerahkan orangutan satu Minggu berikutnya, kita fasilitasi akan menyerahkan kepada kita secara sukarela,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan dari tim dokter hewan BKSDA, orangutan tersebut diperkirakan berusia 3 tahun, dan berjenis kelamin jantan. “Kalau dilihat dari fisiknya sehat. Orangutan ini mempunyai rasa takut ketika melihat orang baru,“ kata dokter hewan BKSDA Sumut.
Lebih lanjut, Teguh menjelaskan pelemparan mobil milik BKSDA oleh orang tidak dikenal terjadi setelah Tim keluar dari kediaman rumah tokoh masyarakat sekitar 500 sampai 1000 meter.
“Untuk keselamatan tim di lapangan mengevakuasi dulu sampai keadaan tenang kebetulan dekat dengan Brimob, setelah tenang akhirnya kita melanjutkan proses pelaporannya di polres Binjai,” jelasnya.
Ketika disinggung terkait aksi pelemparan melibatkan toko masyarakat, Teguh mengatakan tidak mengetahui dan masih dalam proses penyelidikan oleh Polisi Polres Binjai.
” Langkah selanjutnya kita bersama-sama dengan Polres Binjai, berupaya untuk mengevakuasi orangutan yang ada di rumah tokoh masyarakat tersebut,” jelasnya.