Setelah Heboh Gandakan Uang, Pelaku Ngaku Iseng dan Pakai Uang Palsu
digtara.com – Setelah videonya viral dan bikin heboh, Ustadz gondrong yang mengaku bisa menggandakan uang di Tambun, Bekasi, mengaku hanya iseng.
Baca Juga:
“Pengakuannya untuk iseng saja karena itu hanya trik sulap,†kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus melansir suara.com – jaringan digtara.com, Selasa (23/3/2021)
Sementara uang yang tampak begitu banyak dalam video tersebut diduga palsu dan telah dibakar.
“Pengakuan dari istri saudara H bahwa semua benda yang ada dalam video itu, termasuk uang diduga palsu tersebut sudah dibakar. Awalnya dikirim ke ibu mertuanya, kemudian ibu mertuanya menyuruh seseorang inisial F untuk melakukan pembakaran,†kata Yusri.
Yursi mengatakan pria berinisial H dalam video itu telah diamankan oleh Polres Kabupaten Bekasi. Video berdurasi sekitar 13 menit tersebut direkam oleh istri tersangka berinisial NP pada 18 Maret 2020.
“Kemudian menurut pengakuan H yang menyebarkan video itu adalah saudarinya berinisial M yang tinggal di Surabaya.
Polisi sudah menangkap lima orang terkait beredarnya video viral penggandaan uang yang dilaporkan terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Selain ustad gondrong bernama Herman, juga istrinya berinisial NP (18) dan beberapa lainnya yang ada dalam video tersebut.
Yusri menjelaskan kelima orang tersebut diamankan setelah pihak Polres Metro Bekasi melakukan penyelidikan terkait video viral tersebut.
Kemudian berdasarkan hasil keterangan pihak yang diamankan polisi, ditemukan informasi bahwa video viral itu dibuat tanggal 18 maret 2020 sekitar pukul 11.00 WIB. Pembuat video tersebut ternyata adalah saudari NP.
Sedangkan menurut pengakuan Ustadz Herman, yang menyebarkan video tersebut adalah saudari M yang saat ini berada di Surabaya.
Polisi juga memperoleh informasi jika Ustadz Herman dikenal warga sekitar sebagai penjual barang-barang antik dan disebut-sebut bisa mengobati berbagai macam penyakit.
Yusri juga mengatakan saat ini pihak kepolisian masih mendalami dugaan penipuan dalam rangkaian peristiwa tersebut.
“Ini masih kita dalami termasuk apakah ada korban-korban penipuan. Kita masih menunggu hasil pendalaman yang dilakukan terhadap para saksi-saksi dan juga H dan istrinya,” pungkasnya.