Kriminal di Binjai Meningkat Akibat Judi Diduga Dibackup Aparat, Kapolres Diminta Bertindak

digtara.com – Maraknya perjudian di kawasan Kota Binjai menyebabkan tindakan kriminal semakin meningkat. Hal tersebut terbukti atas kasus kematian driver ojol di Kawasan Limau Sundai yang sempat viral beberapa waktu lalu. Judi Diduga Dibackup Aparat

Baca Juga:

• Aliansi PPD: Polres Binjai Harus Netral Dalam Pilkada, Jangan Coba Cawe-cawe
• Polres Binjai Gagalkan Peredaran Narkoba, Dua Warga Aceh Timur Diringkus di Kota Binjai, Polisi Sita 3 Kg Sabu
• Pengedar Sabu Asal Langkat Diringkus Polres Binjai

KHI (Komunitas Hijau Indonesia) dan FPMB (Forum Pemuda Mahasiswa Madani Binjai) meminta dan mendukung Polres Binjai untuk menutup tempat Judi. Terutama yang berada di Kelurahan Pekan Binjai atau biasa yang disebut Kampung Tanjung.

Tujuannya, agar terwujudnya Binjai yang bersih dari segala kegiatan dan perbuatan yang haram.

Ketua KHI, Randi Permana, yang kebetulan bertempat tinggal di Limau Sundai, merasa sedih. Bagaimana tidak, banyak masyarakat Limau Sundai khususnya pemuda yang bermain judi ke lokasi tersebut karena jaraknya yang dekat.

“Meski pun secara umum dari wilayah-wilayah lain juga ke tempat itu. Seperti kejadian baru-baru ini, seorang pemuda Limau Sundai nekat melakukan pembegalan terhadap ojek online di Binjai Utara untuk menebus kereta yang sudah tergadai dikarenakan judi tembak ikan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Baca: DLH Binjai Olah Sampah Organik Jadi Pupuk, Seminggu Hasilkan 700 Kg Kompos

Dikatakannya, akhir-akhir ini, kriminalitas semakin marak di Kota Binjai.

Pencurian, pembegalan, serta gadai-menggadai juga semakin banyak, sehingga memakan banyak korban.

Lokalisasi Perjudian

Faktor-faktor yang menyebabkan ini adalah karena adanya lokalisasi perjudian yang berdiri di Kota Binjai.

Sehingga para pemain judi kehabisan akal dan moral untuk mendapatkan uang untuk bermain judi.

Terpisah, FPMB Binjai, melalui Oza Hasibuan, juga sedih dan geram melihat kegiatan lokalisasi perjudian yang diduga dibackup oleh oknum aparat.

“Saya sangat perihatin melihat kondisi menjamurnya tempat perjudian di Kota Binjai ini. Sebagian besar diduga dibekingi oknum aparat. Apa susahnya untuk ditutup? Masyarakat juga banyak yang sudah tau tentang lokasi perjudian ini. Seharusnya kita malu akan hal ini. Yang kecil saja pun semakin menjamur dan tidak bisa ditertibkan,” ucap Oza Hasibuan yang juga kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

KHI dan FPMB berkomitmen dan bersinergi untuk melakukan eksekusi dan berjuang dengan aksi secara terus menerus.

Karena kegiatan ini jauh dari norma-norma agama dan merusak mental dan moral masyarakat khususnya pemuda di Kota Binjai.

Baca: Masyarakat Ngamuk, Mesin Judi Dibuang ke Sungai Deli

KHI dan FPMB juga meminta untuk Polres Binjai segera melakukan penindakan. Terutama kepada oknum aparat yang diduga terlibat, sehingga citra kepolisian terus membaik di mata masyarakat.

“Saya meminta kepada Kapolres Kota Binjai untuk melakukan penindakan terhadap perjudian ini, sehingga citra polri semakin harum dimata masyarakat,” ujar Randi Permana yang juga di Kader di Himpunan Mahasiswa Islam.

Kriminal di Binjai Meningkat Akibat Judi Diduga Dibackup Aparat, Kapolres Diminta Bertindak