9 Nakes Korban KKB Kiwirok Tiba di Jayapura, “Kami Ditikam dan Didorong ke Jurang”
digtara.com – TNI berhasil mengevakuasi 9 tenaga kesehatan atau Nakes yang selamat setelah diserbu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Senin lalu di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Baca Juga:
TNI berhasil mengevakuasi 9 dari 11 Nakes yang bertugas melayani masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Jumat (17/09/2021) siang menggunakan helikopter Puma.
Baca:Â Gabriella Tewas Dibantai KKB, 250 Nakes Gelar Aksi: Kami Datang untuk Melayani Bukan Membunuh
Selain kesembilan korban dari nakes, satu anggota TNI korban penembakan kelompok separatis atas nama Prada Ansyar dari Yonif 403 juga dievakuasi. Evakuasi dari Kiwirok tiba di Makodam XVII/Cenderawasih pukul 11.00 WIT, Jumat (17/09/2021) siang.
Sembilan tenaga medis yang dievakuasi belum termasuk suster Gabriella Meilani (22) yang ditemukan meninggal dunia. Almarhum Meilan akan dievakuasi setelah TNI berhasil mengangkat jenazahnya dari jurang di Kiwirok.
“Kita mengevakuasi 10 orang terdiri dari satu prajurit anggota Satgas Pamtas Yonif 403 yang alami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu satu dokter, tiga perawat wanita dan sisanya mantri,†ungkap Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, melansir reportasepapua.co.id, Jumat (17/9/2021).
Sembilan nakes tersebut dijelaskannya, 5 alami luka-luka, satu alami patah tulang. “Ada juga yang kena panah dan luka tusuk tikaman dan sayatan,†jelasnya lagi.
Adapun korban yang berhasil dievakuasi untuk pertama kali yaitu :
1. dr. Restu Pamanggi,
2. Marselinus Ola Attanila,
3. Manuel Abi
4. Martinus Deni Satya
5. Lukas Luji
6. Patra,
7. Siti Khodijah,
8. Katriyanti tandila
9. Kristina Sampe
10. Prada Ansyar dari Yonif 403
Hingga kini satu tenaga kesehatan lainnya yaitu Geral Sukoi (28) masih dalam pencarian. Sementara Gabriella Meilani (22) meninggal dunia dianiaya KKB.
Marselinus Ola Attanila, salah seroang korban selamat mencerikan perlakuan sadis dan brutalnya kelompok bersenjata itu menganiaya mereka.
“Kami saat itu terdesak bahkan kami tak bisa apa apa karena mereka membakar rumah kami, saya bersama tiga suster saya rangkul untukselamatkan mereka. Namun kelompok ini makin brutal kami terdesak di belakang rumah ada jurang akhirnya kami memilih lompat ke jurang untuk selamatkan diri,†tuturnya.
Ia juga menceritakan ketika sudah dijurang mereka ternyata masih dikejar dan dibawa lagi ke atas, kemudian dianiaya.
“Saya sembunyi disemak dan mereka tidak liat namun tiga Nakes suster itu mereka liat dan dibawa naik ke atas. Mereka dianiaya tidak manusiawi dan mereka ditelanjangi dan mereka dipukul ditusuk dan didorong lagi ke jurang,†katanya sambil matanya berkaca-kaca menceritakan sadisnya pelaku.
“Akhirnya dua berhasil bertahan di jurang dengan luka, kelompok itu turun ke jurang lagi dan membunuh suster gabriela,†tuturnya.
Bersamaan evakuasi, 30 personel dari 751 Satgas Pamtas 507 juga telah dikirim untuk melakukan pengejaran kelompok Lamek Taplo di Kiwirok.
Direncanakan pada sortir kedua akan dilakukan evakuasi terhadap almarhum Gabriella Meilani dan beberapa pengungsi yang saat ini berada di Pos Pamtas Kiwirok.