Buntut Tewasnya Bandar Narkoba Tertembak Pistol Polisi saat Penggerebekan, Keluarga Lapor ke Propam Polda Sumut
digtara.com – Kasus bandar narkoba I alias N yang tewas tertembak pistol petugas penyidik Polres Belawan saat penggrebekan di rumahnya berbuntut panjang. Buntut Tewasnya Bandar Narkoba
Baca Juga:
Pasalnya, pihak keluarga tidak terima I tewas dalam kondisi mengenaskan. Walaupun pihak kepolisian mengatakan bahwa I tertembak pistol lantaran melawan saat ditangkap.
Atas dasar itulah, pihak keluarga bersama penasihat hukum melaporkan tiga oknum anggota Polres Belawan ke Propam Polda Sumut. Ketiganya dilaporkan atas tuduhan pelanggaran kode etik.
Baca: Coba Rebut Senjata Api Milik Petugas, Bandar Narkoba di Belawan Tewas Tertembak
Alex Tampubolon selaku kuasa hukum keluarga I mengatakan, kedatangan bersama anak I ke Propam Polda Sumut untuk melaporkan oknum polisi tersebut. Namun laporan mereka tidak diterima.
“Kita ke propam untuk mengadukan bahwa oknum polisi itu melanggar kode etik. Tapi di Polres Labuhan Belawan sudah ada laporan. Menurut keterangan Propam Polda Sumut bahwasanya itu kita tidak boleh membuat laporan 1 laporan yang sama,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).
Alex menambahkan, bahwa pihaknya mendapat pemberitahuan dari personel Propam Polda Sumut bahwa sudah ada laporan sebelumnya yang sama di Polres Belawan.
Baca: Gerombolan Pemuda di Deliserdang Konvoi Bawa Sajam di Seputaran Bandara Kualanamu
Dan pihaknya diminta untuk melakukan kordinasi dengan pihak Polres terkait laporan tersebut.
“Pada hari Senin malam itu, Panit Propam sudah membuat laporan, tapi kan harus berimbang apakah keterangan yang dia sampaikan itu dengan yang saksi lihat. Jadi jangan sampai keterangan sepihak saja yang dikuatkan di media sosial,” ucapnya lagi.
Terkait dengan I bersalah sebagai bandar narkoba, Alex menyebut seharusnya ketika dilakukan penggrebekan pihak Polres Belawan harus didampingi dengan kepala lingkungan setempat.
“Terus ada pisau yang diduga jadi alat melakukan perlawanan itu sangat minim saksi, kenapa ketika kejadian itu yang dilihat banyak saksi tetangga terjadi piting memiting terus tiba-tiba lepas tembakan itu apakah kepolisian tugasnya mematikan atau melumpuhkan apakah fungsi senjata api untuk mematikan dengan tembakan dileher,” sebutnya.
Terkait dengan keterangan pihak kepolisian yang mengatakan bahwa personil diserang warga saat dilakukan penangkapan, Alex mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada menyerang.
“Kenapa terjadi penembakan kenapa lari dengan asumsi diserang warga padahal warga sendiri tidak menyerang bahkan sang anak melihat dan memvideokan kenapa bapaknya ditembak, kenapa dibiarkan tergeletak, bahkan yang membawa ke rumah sakit anaknya, setelah di rumah sakit polisi datang untuk ngecek,” pungkasnya.
Atas dasar itulah, dirinya berharap agar pihak kepolisian serius dalam mengatasi masalah tersebut, jika tidak dirinya berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke Kompolnas dan Mabes Polri.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Buntut Tewasnya Bandar Narkoba Tertembak Pistol Polisi saat Penggerebekan, Keluarga Lapor ke Propam Polda Sumut