Polisi Tangkap 8 Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Sikka, Tiga Masih Dibawah Umur
digtara.com - Aparat kepolisian Polres Sikka bergerak cepat menangani kasus pengeroyokan yang menyebabkan seorang pemuda tewas pada Minggu (28/1/2024) subuh.
Baca Juga:
Pada Minggu malam, polisi membekuk delapan orang pelaku yang diduga menganiaya dan mengeroyok korban hingga tewas.
"Sudah tertangkap semua pelaku nya dan sudah diperiksa intensif oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Sikka," ujar Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata saat dikonfirmasi Senin (29/1/2024).
Dari delapan pelaku ini, tiga diantaranya masih dibawah umur. "ada delapan orang pelaku (yang diamankan). Tiga dari delapan pelaku ini masih dibawah umur," tambah Kapolres Sikka.
Kapolres menyebutkan kalau semua pelaku mengeroyok korban karena mabuk minuman keras. Diduga para pelaku mengkonsumsi minuman keras sebelum mengeroyok dan menganiaya korban.
"Semua pelaku melakukan pengeroyokan karena diawali dengan mabuk-mabukan," ujar Kapolres Sikka.
Novensius Yosvintaris Witak alias Noven (24), pemuda asal Lorena, Jalan Moan Subu Sadipun, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas setelah dianiaya dan dikeroyok sejumlah pemuda.
Noven dikeroyok pada Minggu (28/1/2024) subuh sekitar pukul 02.30 wita di apotik Go Maumere yang terletak di Jalan Moa Toda, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
"Benar, telah terjadi tindak pidana pengeroyokan yang mengakibatkan korban Noven meninggal dunia," ujar Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata saat dikonfirmasi Minggu (28/1/2024) malam.
Kapolres menyebutkan kalau kasus ini bermula dari Rendy dan Mario Natet (17), siswa SMA Negeri 1 Maumere yang juga warga Jalan Gajah Mada Lorong samping Hotel Silvia, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka dari Longser hendak mencari makan di warung samping Patung Kristus Raja Maumere.
Saat tiba di warung, Rendy dan Mario melihat ada segerombolan orang di sekitar lokasi tersebut menutup jalan dan melempar mereka dengan batu.
Rendy dan Mario Natet yang mengendarai sepeda motor langsung tancap gas dengan sepeda motor melintasi jembatan Bronjong arah kanan di patung Cakalang.
Keduanya kemudian berbelok ke kanan jalan berlawanan arus samping BRI cabang Maumere melintasi Polres Sikka dan menuju ke patung gendang.
Kemudian Rendy dan Mario yang mengendarai sepeda motor belok kanan menuju ke lorena jalan penerangan.
Sesampainya di sana pada saat keduanya berhenti, mereka rupanya dikejar massa dan langsung dipukul oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 30 orang.
Rendy dan Mario memilih kabur dan berlari untuk mengamankan diri dan menelepon kakak mereka, Andre Sanjo melaporkan peristiwa yang mereka alami.
selanjutnya sekelompok orang yang menganiaya Rendy dan Mario tersebut kemudian meninggalkan mereka.
Keduanya tidak mengetahui keberadaan korban Noven karena pasca dipukul, keduanya memilih pulang ke rumah.
Namun menurut informasi yang diperoleh setelah keduanya menjenguk korban di RSUD Tc.Hillers Maumere bahwa korban Noven dikeroyok oleh sekelompok orang menggunakan balon dan batu di depan Apotik Go Maumere hingga meninggal dunia.
Kasus ini dilaporkan ke polisi di SPKT Polres Sikka guna proses lebih lanjut dengan laporan polisi nomor LP/B/18/I/2024/SPKT/Polres Sikka/Polda NTT, tanggal 28 Januari 2024.
Noven dibawa ke RSUD Tc.Hillers Maumere Kabupaten Sikka pada Minggu (28/1/2024) subuh sekitar pukul 03.15 wita dan dinyatakan meninggal dunia di RSUD Tc.Hillers Maumere pada Minggu 28 Januari 2024 pukul 04.25 wita.
Kasat Intelkam Polres Sikka, Iptu Suparjo dan Kanit SPKT I Polres Sikka, Ipda Laurensius Laka bertemu dengan keluarga korban dan menghimbau kepada keluarga korban untuk tidak melakukan tindak balas dendam tetapi menyerahkan kasus ini ke pihak Polres Sikka untuk ditindak lebih lanjut.