12 Pelaku Pemerkosaan Gadis Remaja di Flores Timur Diamankan Polisi, Satu Orang Masih Buron
digtara.com - Aparat keamanan Satuan Reskrim Polres Flores Timur mengamankan 12 dari 13 orang pria pelaku pencabulan dan pemerkosaan terhadap remaja putri di Kabupaten Flores Timur.
Baca Juga:
Namun satu orang masih bersembunyi dan buron serta dalam pengejaran polisi dari Polres Flores Timur.
"12 orang sudah kita amankan dan satu orang masih buron," ujar Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Lasarus Marthin Ahab La'a saat dikonfirmasi Rabu (3/7/2024).
Belasan pelaku yang diamankan polisi yakni Patrick, Lopes, JOM alias Julian, Carlo, Viden, LDW alias Vian, YKT alias Yosin, KKHK alias Kavara, SANM alias Angga serta MAT alias Edo.
Kasat menyebutkan kalau para pelaku dijerat pasal berlapis yakni pasal 81 ayat (1), ayat (2) Undang-undang nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan Anak Jo Pasal 64 dan pasal 55 KUHP, terhadap 3 orang pelaku yang melakukan perbuatan berlanjut di tempat dan waktu kejadian yang berbeda.
Polisi juga menjerat dengan pasal pasal 81 ayat (1), ayat (2) UU nomor 35 Tahun 2014, tentang Perlindungan Anak terhadap pelaku Edo yang masih dibawah umur.
selanjutnya pasal 81 ayat (1), ayat (2) UU nomor 35 Tahun 2014, tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 55 KUHP terhadap beberapa pelaku lain yang melakukan persetubuhan terhadap korban secara bersama-sama atau bergantian.
Kemudian pasal 81 ayat (1), ayat (2) dan pasal 82 UU nomor 35 Tahun 2014, tentang Perlindungan Anak, terhadap 1 orang pelaku (Kavara) yang melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap korban.
Korban sendiri mengaku kalau ia digilir secara paksa dirinya juga dipaksa mengonsumsi miras kurang lebih 4 gelas.
Korban juga mendapat kekerasan lainnya yakni dipukul dan dipaksa melayani nafsu bejat belasan pemuda secara bergilir di beberapa tempat sejak Senin hingga Rabu pagi.
"Saya dipaksa minum arak (miras lokal berkadar tinggi) sekitar 4 gelas, juga dipukul hingga pusing. Saya dipaksa memenuhi keinginan mereka di beberapa tempat, di rumah, di gubuk kebun dan terakhir di ruangan SDK," ucap korban.
Korban sempat berupaya kabur namun dihalangi para pelaku. Korban mengaku beberapa kali dirinya sempat kabur namun kembali diperalat dengan dalil ojek mengantarnya kembali hingga ditarik secara paksa.
"Saya bisa lolos pada Rabu pagi, disaat saya lari dan menunggu tumpangan di pinggir jalan, saya bertemu dengan pasangan suami istri dan mereka menanyai saya, kemudian saya ceritakan semuanya dan akhirnya saya diantar ke Polsek Boru sebelum saya dijemput bapak saya," jelas korban.