Sarung Samurai Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan
digtara.com | KUPANG – Kasus pembunuhan ini rumit, tidak ada satu pun saksi yang melihat dan mengetahui kasus ini. Perlu kerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan Lazarus Manutede (60).
Baca Juga:
Demikian dikatakan Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Simson Libranos Amalo, SH, Senin (18/11/2019) lalu pasca kejadian ditemukannya jasad korban di Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun rasa pesimisme ini berubah kecerahan saat anggota Sat Reskrim Polres Kupang berhasil menemukan titik terang.
“Semuanya berawal dari sarung samurai yang tertinggal di lokasi kejadian,” ujar Kasat Reskrim Polres Kupang, Rabu (20/11/2019) siang.
Dilokasi kejadian, polisi menemukan sebuah sarung samurai panjang namun isi samurai tidak ada. “Kita tanyakan dan kita cek siapa yang memiliki samurai. Ternyata ada warga di sekitar tempat kejadian perkara yang mengetahui kalau ada warga yang memiliki samurai,” ujarnya.
Samurai tersebut ternyata merupakan milik PP yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian. Dari penelusuran polisi dketahui kalau PP tidak dirumah karena istri nya melahirkan di RSU Naibonat kabupaten Kupang.
Samurai yang dijadikan hiasan dinding ternyata raib dari rumah PP. Rupanya samurai diambil oleh EP (16) sesaat setelah EP dan IAT (15) pulang dari mengantar termos ke rumah sakit.
EP adalah adik dari istri PP. EP sendiri tinggal di Desa Oebelo kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.
Dari RSU naibobat, EP mengajak IAT ke rumah PP dan mengambil samurai. Mereka hendak mencuri bebek di rumah yang dijaga korban Lazarus Manutede (60).
Berbekal samurai, kedua pelaku masuk ke rumah yang dalam keadaan kosong dan mencari barang berharga serta senapan angin, namun karena tidak mendapatkan barang yang dicari, EP dan IAT hendak mengambil bebek di kandang belakang. EP sempat melihat dan mengambil pisau dan menyerahkan ke IAT untuk berjaga-jaga.
“EP dan IAT sering membuat resah warga dan tetangga karena sering mencuri hewan warga dan dijual. Saat kami tangkap kedua pelaku, warga mendukung penuh,” ujar Kasat Reskrim Polres Kupang.
Awalnya EP dan IAT bersembunyi pasca membantai korban. “Masyarakat lah yang mendukung sehingga pelaku bisa kita amankan. Sarung samurai sendiri dikenali dan diketahui kalau itu merupakan milik warga di dekat lokasi kejadian,” tambahnya.