LBH Medan Temukan Banyak Kejanggalan dalam Kematian Dua Tahanan Polsek Sunggal
digtara.com – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan beberkan kejanggalan terkait kematian dua polisi gadungan RE alias Rudi (40) dan JDK alias Joko (36), yang merupakan tahanan Polsek Sunggal. Kematian Dua Tahanan Polsek Sunggal
Baca Juga:
Wadir LBH Medan, Irvan Saputra menyebutkan ada beberapa kejanggalan yang telah ditemukannya pasca tewasnya kedua tahanan dalam kasus polisi gadungan tersebut.
“Kejanggalan itu adalah ketika keluarga korban yaitu Buk Sunarsih dan Pak Irwansyah itu melihat jenazahnya (korban) di mana ada ditemui luka di bagian kepala sebelah kanan Joko. Dan untuk Rudi, ada dada membiru dan luka terkelupas di tangan. Begitu juga dengan Joko di dadanya ada luka membiru juga. Itu kejanggalan awal,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020).
Ia mengatakan, ketika ada kejanggalan itu pihak keluarga langsung datang ke LBH Medan pada tanggal 5 Oktober 2020.
Lalu pihaknya mencari data apakah memang korban ini meninggal karena sakit, sebagaimana disebutkan oleh pihak kepolisian, korban mengalami sakit paru dan jantung, padahal hasil radiologinya itu tidak tampak kelalaian pada jantung dan paru.
Baca: Kasus Dua Tahanan Polsek Sunggal Meninggal Tetap Diproses di Polda Sumut
“Kejanggalan-kejanggalan lain yaitu, setelah kita terima kuasa dan menyampaikan rilis adanya dugaan penyiksaan itu pihak Polsek Sunggal, Kapolsek melalui Kanit Reskrimnya menyatakan kalau almarhum ini meninggal karena keluhan sakit lambung dan kepala dan itu diterbitkan di beberapa media. Itu statmen pihak Polsek Sunggal melalui kanitnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Irvan menjelaskan setelah itu pihaknya mendapat kejanggalan yang lain yaitu adanya press rilis di Polrestabes Medan, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menyampaikan korban mengalami sakit.
“Ketika ditanya wartawan penyakitnya apa beliau tidak menjawab, hanya bilang rekam medis ada di kita tapi kita tidak bisa sampaikan di sini, itu statement Kapolrstabes Medan,” ujar Irvan.
Simpang Siur
“Ketika paparan, Kapolrestabes Medan bilang korban lima kali dirawat, dan Polrestabes menyampaikan jika nanti bisa ditanyakan dengan keluarga korban yaitu tersangka Edi. Edi menjawab bilang lima kali dirawat, udah gitu empat kali. Itu ada jelas videonya,” tambahnya.
Menurutnya, peristiwa ini semakin menjadi simpang siur di mana banyak terdapat keterangan yang bebeda-beda, dan beberapa data yang belum bisa dibuktikan secara tertulis oleh kepolisian.
Baca: Istri Polisi Gadungan Dilarang Besuk dan Dimarahi Kanit Reskrim Polsek Sunggal
“Keterangan Kanit Reskrim Polsek Sunggal bilang keluhannya lambung dan kepala, Kapolrestabes bilang rekam medisnya ada sama kita tapi tidak bisa dijelaskan di sini, masih belum jelas, keluarganya adik kandungnya (Edi) bilang demam dan ada bendol itu macam angin,” tandasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=3_KJIb6B82E
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
LBH Medan Temukan Banyak Kejanggalan dalam Kematian Dua Tahanan Polsek Sunggal