Bayi Perempuan dalam Kardus, Diletakkan di Depan Biara

digtara.com – Malang sungguh nasib yang dialami seorang bayi perempuan ini. Baru saja dilahirkan ke dunia, dia malah dibuang orang tuanya dan diletakkan dalam kardus bekas air mineral.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Bersama bayi mungil, terdapat sepucuk surat dari pelaku yang membuangnya. Di dalam kardus itu, si bayi ditinggalkan orang tuanya di depan biar SSpS Santa Skolastika, Jalan Matahari, Kota Kupang.

Bayi ini ditemukan pada Jumat (12/6/2020) subuh sekitar pukul 02.30 wita oleh sekelompok biarawati.

Suara tangis bayi pertama kali didengar Suster Modesta Amsikan (58), yang tinggal di biara SSpS Santa Skolastika ketika ia hendak tidur.

Awalnya, Suster Modesta mengira suara tersebut berasal dari anak kucing, namun ternyata suara tangis bayi makin kencang.

Suster Modesta juga ragu untuk keluar dari pagar biara karena menduga ada orang iseng yang memiliki niat jahat untuk merampok.

Namun suara tangisan bayi makin membuatnya tidak nyaman sehingga Suster Modesta berusaha menelepon suster lain, namun tidak ada yang merespon.

Dua rekannya, suster Skolastika Jenau dan suster Kristin Maria Nahak juga sudah tidur, sehingga mengabaikan telepon darinya.

Beberapa menit kemudian suster Kristin terbangun, mereka kemudian mencari asal suara tangisan bayi.

Kedua suster mencari suara tangisan bayi di aula, kapela hingga ke ruang tamu namun tidak menemukan.

Secara tak sengaja, Suster Kristin membuka kain jendela dan melihat kardus bekas air mineral berisi sesosok bayi, keduanya pun kaget.

Bayi perempuan dalam kardus mengenakan baju dan celana panjang warna kuning serta topi.

Ada pula susu SGM, sepasang baju bayi warna kuning, selembar handuk kecil warna kuning, kain seloyor, salib kecil tanpa korpus, gelang rosario terbuat dari benang. Terdapat juga selembar surat ditulis tangan oleh Maria Mercy Wanjuny yang diduga kuat merupakan ibu bayi tersebut.

Mereka mengamankan bayi perempuan dalam biara dan memberikan susu.

Karena bayi terus menangis maka bayi pun dibawa ke Puskesmas Bonipoi, Kota Kupang untuk diimunisasi dan diperiksa.

Suster Modesta kemudian melaporkan penemuan bayi ini ke Polres Kupang Kota.

Sementara bayi yang diperkirakan berusia 3 hari masih dirawat para suster di biara SSpS Santa Skolastika secara sukarela.

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, SH ketika dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut.

“Kami sudah terima laporan kasus penelantaran anak sesuai laporan polisi nomor LP/B/633/VI/2020/SPK Polres Kupang Kota tanggal 12 Juni 2020,” ujarnya, di Mapolres Kupang Kota, Jumat (12/6/2020).

Polisi sudah memeriksa para saksi terutama para suster dan mencari orang tua bayi tersebut.

“Kita coba cari rekaman CCTV dan surat dalam kardus juga menjadi petunjuk karena ada nama yang diduga orang tua (ibu) dari bayi ini,” ujar Iptu Hasri.

Pelaku penelantaran anak ini akan dijerat sesuai pasal 77B undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Berikut isi surat yang ikut ditemukan dalam kardus bayi tersebut:

“Mama suster yang diberkati. Maafkan saya merelakan bayi perempuan mungil ini kedalam dekapanmu. Sejujurnya saya belum siap dan sanggup (mampu) merawat dan membesarkan anak ini. Jika mama suster berkenan, rawatlah, jagalah bayi mungil ini hingga ia besar. Semoga Tuhan yang maha kasih berkenan menenun dia lewat suster yang ajaib karena ia hadir karena cinta. Kami merelakan karena cinta akan hidup dengan kehidupan nya.. Ampunilah saya dan dosa kami mama suster. Tuhan memberkati”.

Tertanda: Maria Mercy Wanjuny

https://www.youtube.com/watch?v=dgSGi8X8Kfs

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Bayi Perempuan dalam Kardus, Diletakkan di Depan Biara