Pemerintah Rencana Impor Beras, Bulog Malah Mau Ekspor ke Arab
digtara.com – Rencana impor beras yang dilakukan pemerintah menimbulkan kontroversi dan penolakan banyak pihak, terutama petani. Wajar banyak pihak menolak, pasalnya kebijakan tersebut diambil menjelang masa panen raya petani.
Baca Juga:
Di tengah kontroversi rencana impor beras hingga 1 juta ton, ternyata Indonesia juga berniat untuk mengekspor beras.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkapkan bahwa sudah ada pembicaraan dengan negara lain terkait rencana ekspor beras.
“Rencana program saya ke depan bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, saya punya keyakinan kita bisa ekspor, karena permintaan hari ini banyak untuk ekspor justru. Sebenarnya kita liat di beberapa wilayah nggak melalui pemerintah tapi melalui swasta mereka sudah lakukan ekspor beras dari wilayah itu,” kata Buwas dalam konferensi pers, Senin (29/3/2021).
Ia juga melihat beberapa wilayah tersebut sudah menjalin kontrak dengan beberapa negara. Walau jumlahnya tidak banyak, tapi itu sudah menjadi bukti bahwa beras surplus.
Baca: Rencana Impor Beras, GP Ansor Deli Serdang: Kesejahteraan Petani Jadi Terancam
“Alangkah lebih baik nanti program pemerintah berhasil, maka saya bisa lanjutkan rencana ekspor yang lalu. Kita sudah kontrak dengan Saudi Arabia. Mereka kontrak sama kita 100 ribu ton per bulan dan kita sudah berhasil waktu itu, karena pandemi Covid-19, lockdown semua batal. Tapi sekarang Arab Saudi sudah minta kembali gimana kita penuhi permintaan mereka,” sebutnya.
Permintaan itu bisa berlanjut jika stok beras di dalam negeri sudah mencukupi. Apalagi perjanjian kontrak itu masuk dalam kategori government to government yang lebih mengatur banyak hal.
“Saya yakin manakala petani kita dorong produksi beras berkualitas, maka kita akan bisa ekspor ke depan. Ini bisa kita lakukan,” sebut Buwas. [cnbcindonesia.com]
Pemerintah Rencana Impor Beras, Bulog Malah Mau Ekspor ke Arab