UAS Kritik Pedas Soal Dana Haji
digtara.com –Â Ustadz Abdul Somad kritik dugaan penggunaan dana haji. Selain bersuara lantang soal hal tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) minta ulama ikut bersuara. UAS Kritik Pedas Soal Dana Haji
Baca Juga:
Secara tiba-tiba Ustaz Abdul Somad bicara intelegen saat berceramah. Penyampaian dilakukan saat Ustaz Abdul Somad sampaikan materi ceramah.
Sebelum Ustaz Abdul Somad singgung intelegen. Ustaz Abdul Somad meradang usai isu dana haji dipakai pemerintah untuk infrastruktur.
Hal itu terlihat dalam sebuah ceramahnya yang baru-baru ini ramai diperbincangkan publik.
Menurut UAS, jika benar dana haji dipakai untuk kepentingan infrastruktur, maka umat Islam pantas mengamuk.
“Duit tak ada, dipakai dana haji, umat Islam ribut, umat Islam mengamuk. Kami bayar haji untuk berangkatkan haji, bukan duit kami dipakai bangun jalan, investasi, giliran mengamuk (baru) berhenti,†kata dia di sebuah cuplikan video yang dibagikan politisi PDIP, Dewi Tanjung, Rabu, 9 Juni 2021.
UAS menyesalkan mengapa Pemerintah baru berhenti usai umat Islam mengamuk soal dana haji. Padahal jika tidak, mungkin akan dilanjutkan.
Ia kemudian mengingatkan agar pemangku kepentingan termasuk Pemerintah untuk tidak menyalahgunakan jabatan untuk menekan kaum fakir miskin. Sebab itu merupakan tindakan yang tidak terpuji.
“Yang punya jabatan, yang punya kekuasaan, yang punya tanda tangan, kalian akan dituntut di hadapan Allah SWT. Silahkan kalian jadi gubernur, silahkan kalian jadi wali kota, silahkan kalian jadi presiden, setiap yang fakir yang miskin, yang dhuafa, yang tak makan. Jabatan kalian cuma dua periode, tapi hisab kalian di akhirat kekal selama-lamanya,†katanya.
UAS minta intelijen tak memusuhinya
Pada kesempatan itu UAS juga meminta agar para ulama tak diam berpangku tangan atas kemelut dana haji yang menimpa umat.
Termasuk isu dana haji akan dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Ia meminta agar para ulama nyaring bersuara lantang, tidak hanya diam. Dia mengaku tak sejalan dengan ulama-ulama yang hanya mengajak umat untuk bersalawat, tahajud, dan menekankan sabar.
“Sebab nanti para ustaz yang demikian juga akan dihisab dan dituntut di hadapan Allah,†sembari menyebut dirinya tak peduli walau harus dicaci dan dimaki oleh haters.
Ia juga meminta agar para intelijen tak memusuhi ulama termasuk dirinya. Sebab intel dan dirinya sebenarnya adalah keluarga dalam bingkai NKRI.
“Intel-intel yang digaji oleh negara dari uang rakyat untuk menjaga kedaulatan NKRI supaya drone laut China tak masuk ke tanah kita, supaya kita tak dijajah seperti waktu zaman Belanda dan Jepang, itu tugas pokok mereka. Jangan sampai kalian salah pikir.â€
“Kalian bukan musuh ku, kalian sahabat-sahabatku, kita sama-sama cinta NKRI,†katanya berapi-api seperti dilansir dari suara.com—jaringan digtara.com.
[ya]Â UAS Kritik Pedas Soal Dana Haji