Bareskrim Polri Usut Kasus Peretasan Data 2 Juta Nasabah BRI Life
digtara.com – Bareskrim Polri tengah meng usut kasus dugaan peretasan data nasabah BRI Life.
Baca Juga:
Informasi terkait bocornya data nasabah BRI Life ini sebelumnya diungkapkan oleh perusahaan keamanan siber bernama Hudson Rock.
Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, mengatakan, kasus ini tengah diusut oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus).
Baca: Kabareskrim Minta Jajarannya Tak Arogan dan Tindak Tegas Hoaks Penanganan Covid-19
“Sedang dilidik eksus (Dit Tipideksus),” kata Agus melansir dari suara.com –jaringan digtara.com, Rabu (28/7/2021).
Hudson Rock, sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di Israel sebelumnya mengungkapkan adanya dugaan kebocoran data nasabah BRI Life. Total data pribadi nasabah BRI Life yang bocor itu disebut berjumlah lebih dari 2 juta.
“Kami mengidentifikasi beberapa komputer pegawai BRI Life dan Bank Rakyat Indonesia yang telah diretas dan yang bisa jadi telah membantu para peretas membobol akses ke perusahaan,” tulis Hudson Rock dalam pernyataan resminya.
Baca: Ketika Kartini Minum Brandy, Rekam Jejak Indonesia Melawan Pandemi di Masa Lalu
Sementara Alon Gal, salah satu pendiri dan bos Hudson Rock, di Twitter-nya menunjukkan beberapa video dan foto berisi data-data nasabah BRI Life yang bocor itu.
Di antara data itu ada foto KTP, rekening bank, laporan hasil pemeriksaan laboratorium nasabah, dan bahkan informasi tentang pajak nasabah.
Para peretas menjual data-data tersebut di forum online. Seorang anggota forum misalnya menjual 460.000 dokumen dari nasabah BRI Life seharga 7000 dolar atau sekitar Rp 101 juta.
BRI Life sendiri mengatakan pihaknya sedang memeriksa laporan soal peretasan dan kebocoran data tersebut.
“Kami bersama tim sedang melakukan pemeriksaan dan akan segera memberikan informasi setelah investigasi rampung,” kata CEO BRI Life, Iwan Pasila.
Bareskrim Polri Usut Kasus Peretasan Data 2 Juta Nasabah BRI Life