Dukung Kapolri dan Kabareskrim, IMAKOR Sumut : Video Ismail Bolong Jatuhkan Nama Baik Kepolisian
Digtara.com – Ikatan Mahasiswa Anti Korupsi (IMAKOR) Sumatera Utara memberikan dukungan penuh terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto untuk fokus terhadap penanganan kasus-kasus besar yang ada di Indonesia, Senin (28/11/22).
Baca Juga:
“Kapolri dan Kabareskrim jangan terpengaruh atas video Ismail Bolong yang diduga hanya untuk menjatuhkan nama baik Kepolisian dan menjatuhkan nama baik Kabareskrim Komjen Agus Andrianto,” ujar Aris Daulay, selaku Ketua Umum IMAKOR.
Sebagai masyarakat, lanjut Aris, IMAKOR Sumut sangat terkejut atas sebaran video Ismail Bolong yang menyerang Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto. Diduga hal ini bentuk upaya untuk menjatuhkan nama baik Kabareskrim yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
“Kami menduga hal ini adalah upaya-upaya menjatuhkan nama baik kabareskrim dan ada niat menghancurkan karir Komjen Agus Andrianto sebagai Perwira Tinggi Polri yang karirnya naik dan begitu dikenal baik oleh masyarakat Sumatera Utara khususnya. Kami nilai dimasa kepemimpinan pak Agus sewaktu Kapolda Sumut, dimana beliau pemimpin yang mampu menjaga keberagaman di Sumatera Utara,” kata Aris.
“Kita sangat mendukung kinerja Kapolri dan Kabareskrim mengungkap kasus-kasus besar yang terjadi saat ini, untuk itu IMAKOR Sumut meminta agar Kapolri dan Kabareskrim tetap fokus terhadap kasus-kasus yang ditangani saat ini dan memperkuat jajaran dalam upaya menjaga Kamtibnas ditengah-tengah masyarakat, dimana saat ini kita lihat bersama sering tawuran antar pelajar bahkan sampai ada korban meninggal, IMAKOR Sumut juga meminta agar Kapolri mengusut dalang dibalik pencemaran nama baik Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan upaya menjatuhkan marwah Polri agar segera dituntaskan, agar kepercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap Polri,” tambah Aris.
Masih kata Aris, bila dilihat, selama ini Komjen Agus Andrianto sangat konsisten dalam pemberantasan perjudian dan narkoba yang mungkin telah mengganggu kenyamanan oknum-oknum yang bersarang di tubuh Polri.
“Mungkin saat ini banyak oknum yang tidak suka atas ketegasan Kabareskrim, sehingga berbagai cara dilakukan untuk menghancurkan karirnya di instansi kepolisian,” tutupnya.