Kemenag Batalkan Perayaan Isra Mikraj Demi Cegah Korona
digtara.com – Demi mencegah penyebaran virus korona, Kantor Kemenag Jakarta membatalkan perayaan Isra Mikraj yang rencananya akan dilaksanakan Senin (23/03/2020).
Baca Juga:
Sedianya, peringatan Isra Mikraj digelar di Aula HM Rasjidi, kantor Kemenag, Jakarta Pusat itu menghadirkan sekitar 20 orang.
Kegiatannyapun rencananya akan disiarkan langsung oleh RRI, TVRI, TV MUI, dan live streaming.
Pembatalan ini disampaikan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2020).
“Kami memutuskan untuk membatalkan acara peringatan ini,” terang Amin, seperti dikutip dari jpnn.com.
Pembatalan ini muncul setelah adanya Seruan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 6 Tahun 2020. Edaran tersebut berlaku hingga 2 April 2020.
Langkah ini, menurut Amin merupakan salahsatu upaya mendukung penuh pencegahan penularan virus korona. Kondisi saat ini menuntut komitmen semua pihak untuk menghindari adanya kerumunan massa.
“Peduli pada sesama dengan sementara waktu menghindari kegiatan yang mengumpulkan massa dan berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Kemenag, lanjut Amin, tidak kecewa atas dibatalkannya perayaan Isra Mikraj ini. Karena menurut Amin, perayaan Isra Mikraj tidak sekadar dilaksanakan dalam bentuk seremonial.
“Salah satu hikmah Isra Mikraj adalah perintah salat lima waktu. Dan hikmah dari ibadah salat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Mari tingkatkan kualitas salat agar berdampak pada kesalehan personal dan sosial,” tutur Amin.
Memanfaatkan Teknologi
Sekretaris Jenderal MUI KH Anwar Abbas mengatakan, tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk menyelenggarakan acara peringatan Isra Miraj yang jatuh pada Minggu(22/3/2020).
Meski demikian perayaan Isra Miraj sudah menjadi tradisi di kalangan umat Islam terutama umat Islam Indonesia.
Selain itu, Anwar menyarankan kepada panitia perayaan Isra Mikraj untuk lebih kreatif. Apalagi jika sudah melakukan persiapan yang matang, lantas harus dibatalkan akibat virus korona.
“Cuma cara dan model acaranya yang lain dan yang berbeda dari yang biasa. Yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini,” katanya.
Dengan memanfaatkan teknologi seperti video live streaming, jamaah tetap bisa mendapatkan siraman rohani dari penceramah.
https://www.youtube.com/watch?v=Yr7AU8wz1YQ
[riy]