DPR Apresiasi Polisi Malaysia Usut Penghina Lagu Indonesia Raya
digtara.com – DPR meminta pemerintah Malaysia berkoordinasi dengan Indonesia setelah Polis Diraja Malaysia (PDRM) berhasil mengungkap pelaku penghina lagu Indonesia Raya yang diduga seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
Baca Juga:
Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. Dia mengapresiasi sikap cepat Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang telah membongkar kasus yang sempat membuat hubungan kedua negara serumpun itu panas dingin.
“Kita tunggu hasil penyelidikan lebih lanjut, jangan sampai ada pihak luar yang ingin melakukan adu domba kedua negara yang memiliki hubungan bilateral yang baik,” kata Azis Syamsuddin, Jumat (1/12/2010).
Politisi Partai Golkar itu berharap polisi Malaysia dapat cepat melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kedutaan besar Indonesia di Kuala lumpur agar pelaku bisa segera diproses sesuai mekanisme hukum yang berlaku di kedua negara.
Hal itu menurut dia karena mengingat pelaku diduga merupakan Warga Negara Indonesia yang bekerja di Sabah, Malaysia.
“Indonesia menghormati proses hukum Malaysia, kami percaya pihak Kepolisian Malaysia dan sistem peradilan Malaysia akan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Namun menurut dia, jika benar pelaku merupakan WNI dan pembuatannya ternyata di Indonesia, maka secara proses hukum, Polri dapat mengambil alih dalam kasus tersebut karena peristiwa itu terjadi di wilayah Indonesia.
Azis juga meminta Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia dapat proaktif menindaklanjuti masalah ini sehingga dapat meredam dampak negatif dari masalah ini terhadap hubungan bilateral kedua negara.
Sampai Jumat, 1 Januari 2021, Polri menjalin kerjasama untuk pengusutan masalah yang sempat memperoleh perhatian serius dua negara tersebut.
Buruh di Sabah
Sebelumnya Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia Irjen Tan Sri Abdul Hamid Bador menegaskan jika pembuat video parodi penghina lagu Indonesia Raya tersebut merupakan orang pribumi alias warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Sabah, Malaysia.
Dari hasl penyelidikan diperoleh pembuat video parodi itu dilakukan seorang buruh warga Indonesia berusia sekitar 40 tahun, yang bekerja di Sabah. Dia dicurigai menjadi pelaku pembuatan parodi lagu Indonesia Raya.
“Suspek itu ditahan di Sabah, pada Senin lepas dan PDRM (Polis Diraja Malaysia) menemukan petunjuk baru dalam penyelidikan kasus tersebut,” paparnya.
Sudah Hubungi Polri
Abdul Hamid mengatakan, informasi tersebut telah dibagikan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri), karena kedua otoritas nasional serius tentang tindakan tersebut. Dia menjanjikan, tersangka utama pembuat video parodi diketahui dalam waktu dekat.
“Parodi ini membuat marah masyarakat Indonesia dan saya jamin tindakan drastis telah dilakukan Bareskrim (Polri), yakni membentuk tim khusus yang kemarin diterbangkan ke Sabah untuk melacak para pelakunya,” kata Abdul Hamid menambahkan.
Sebelumnya, video yang diunggah dua pekan lalu oleh oknum tak bertanggung jawab di kolom komentar laman Youtube My Asean yang menampilkan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya, diedit dengan tujuan menghina Indonesia.
Video di ruang komentar di Youtube telah dihapus, namun video tersebut diunggah ke berbagai aplikasi lain dan ditransmisikan ke platform media sosial lain di Indonesia, yang memancing berbagai komentar kebencian dan amarah.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.