Hore ! PTUN Tolak Gugatan HPL, BOPDT Siap Bangun Danau Toba Bersama Masyarakat
digtara.com | MEDAN – Pasca Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan sudah memutuskan perkara gugatan yang dilayangkan tiga masyarakat terhadap sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang diterbitkan Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kepada Perbukitan di Tepi Danau Toba Terbakar
Baca Juga:
Menurut Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, mengatakan polemik lahan zona otorita telah selesai.
“Majelis hakim tidak menerima semua gugatan penggugat atas nama Mangatas Togi Butarbutar bersama dua lainnya. Dengan adanya putusan tadi pagi, maka menjadi legal standing sertifikat yang kami pegang telah memenuhi peraturan,” katanya.
Dengan putusan itu, BOPDT akan melanjutkan pembangunan di sana. Ada sejumlah proyek yang harus dikebut. Mulai dari pembangunan akses jalan hingga hotel berbintang. Selain itu pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari perencanaan pembangunan, pelepasan lahan, penyusunan amdal dan lainnya.
“Dari sejak Perpres diterbitkan 2016 sudah dilakukan banyak sosialisasi,” terang Arie.
Menurutnya selama ini BOPDT terus melakukan komunikasi kepada masyarakat. Bahkan sosialisasi sudah dilakukan sejak awal pembangunan di tiga desa yang bersinggungan langsung dengan zona otorita, yakni Sigapiton, Pardamean Sibisa dan Motung.
“BOPDT juga membuka keran kerja sama dengan desa-desa itu. Contohnya di Desa Motung. Mereka siap mendukung pengembangan kreativitas lewat kesenian tari budaya,” ucapnya.
Kemudian BOPDT juga menjalankan program beasiswa kepada lulusan setempat. Beasiswa itu berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM untuk pariwisata.
“Kami menyekolahkan lulusan dari ini di Bandung dan Bali,” ungkap Arie.
Arie menegaskan pelibatan masyarakat akan diteruskan dalam waktu jangka panjang. Berbagai pelatihan akan dilakukan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pariwisata.
“Misalnya pelatihan Bahasa Inggris, kuliner, sadar wisata dan yang lainnya. Ini akan terus ditingkatkan.”
Arie menjelaskan bahwa pelibatan masyarakat dalam pembangunan Danau Toba harus menjadi pemantik peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama pembangunan pariwisata,” tukasnya.