Sabtu, 20 April 2024

WNI Pertama di Solo Meninggal Akibat Virus Korona, Ini Faktanya…

- Sabtu, 14 Maret 2020 06:59 WIB
WNI Pertama di Solo Meninggal Akibat Virus Korona, Ini Faktanya…

digtara.com | JATENG – Sebelumnya pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah (Jateng) meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) yang lalu.

Baca Juga:

Awalnya pasien ini hanya disebut suspect (terduga) virus korona. Namun hasil uji laboratoirum dari Kementerian Kesehatan pada Jumat (13/3/2020) menyatakannya positif terjangkit virus korona.

Pasien yang meninggal ini merupakan seorang pria berusia 59 tahun. Dia tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) atau sekaligus menjadi WNI pertama yang meninggal akibat virus korona.

Pemerintah masih belum memastikan pasien positif korona yang meninggal di Solo itu masuk cluster mana. Sampai saat ini masih dilakukan tracking yang melibatkan tiga daerah yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berikut sejumlah fakta dirangkum iNews atas kematian WNI pertama di Indonesia yang meninggal akibat virus korona;

1. Riwayat sakit

Pasien ini pertama kali menjalani perawatan isolasi di RSUD Dr Moewardi Solo pada Minggu (8/3/2020). Statusnya saat itu suspect (terduga) virus korona. Sebelum masuk rumah sakit, dia diketahui memiliki riwayat perjalanan mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.

Selanjutnya menjalani perawatan selama empat hari hingga dinyatakan meninggal pada Rabu (11/3/2020). Hari itu juga jenazah pasien dipulangkan ke rumah keluarga sekaligus kampung halamannya di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Malam di hari yang sama, jenazah langsung dikebumikan.

“Pemakamannya dilakukan seperti biasa. Namun, petugas dari RSUD Moewardi Solo menyatakan keluarga tidak boleh membuka peti jenazahnya,” kata tetangga pasien, Tamyiz, Jumat (13/3/2020).

2. Warga Magetan Tinggal di Solo

Pasien merupakan seorang pria berusia 59 tahun. Dia selama ini tinggal di Solo, Jawa Tengah dalam menjalankan usahanya. Namun semua keluarganya ada di Magetan, Jawa Timur.

Jenazah pasien langsung dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Kecamatan Ngariboyo dan dimakamkan keluarga Rabu (11/3/2020) malam.

3.Berprofesi sebagai Pedagang

Informasi yang diterima iNews, pasien ini berprofesi sebagai pedagang. Bahkan Pemprov Jateng telah mengisolasi empat toko di Solo yang pernah berhubungan dengan pasien positif virus korona tersebut.

“Kemungkinan pasien yang meninggal itu berhubungan dengan banyak orang. Karena ada beberapa toko yang ada di Solo kalau enggak salah ada empat took, kami minta untuk tutup. Jadi ada isolasi satu hari untuk pengecekan full dari kita pemerintah,” ujar Ganjar dalam siaran langsungnya melalui akun twitter Pemprov Jateng, Jumat (13/3/2020).

4. Tracking Hubungkan Jabar, Jateng dan Jatim

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan langsung bergerak cepat melakukan tracking perjalanan pasien begitu mendapat laporan kematian tersebut. Pasien ini memiliki riwayat mengikuti seminar di Bogor Jawa Barat. Penelusuran riwayat perjalanan pasien itu dengan melibatkan Pemerintah Provinsi Jabar, Jatim dan Pemkot Surakarta (Pemprov Jateng).

“Kami minta pengecekan di Bogor. Juga koordinasi dengan Jawa Timur karena dimakamkan di sana, keluarganya juga di sana,” kata Ganjar, Jumat (13/3/2020).

Ganjar mengatakan koordinasi lintas pemerintahan tersebut dilakukan, selain karena riwayat perjalanan pasien yang meninggal tersebut berada di tiga wilayah, COVID-19 juga telah ditetapkan WHO sebagai Pandemi.

“Ini kan bukan hanya soal Jawa Tengah, tapi berhubungan dengan Jabar dan Jatim. Apalagi sudah ditetapkan Pandemi. Maka kita perlu gotong royong,” katanya.

5. Kasus pertama WNI meninggal akibat korona

Pasien pertama yang meninggal akibat korona tercatat terjadi di RSUP Sanglah Bali pada Rabu (11/3/2020). Pasien merupakan warga negara asing (WNA) yang masuk ke Bali pada 29 Februari 2020. Dia mulai masuk perawatan isolasi RSUP Sanglah pada 9 Maret dan sempat dirawat tiga hari sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Sementara di waktu yang sama, WNI pertama meninggal di RSUD dr Moewardi Solo pada Rabu (11/3/2020). Saat meninggal pasien ini masih dalam status suspect (terduga) korona dan belum dinyatakan positif. Baru nanti berdasarkan hasil lab pada dinyatakan positif pada Jumat (13/3/2020). Pasien asal Magetan yang tinggal di Solo ini pun menjadi WNI pertama di Indonesia yang meninggal akibat virus korona.

https://www.youtube.com/watch?v=S1XP9BU_vTE

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru