Ketika Pengungsi Korban Gempa Sahur Pertama di Tenda Pengungsian
digtara.com – Para pengungsi tetap menyambut Ramadhan dengan penuh rasa syukur. Meski rumah hancur diguncang gempa magnitudo 6,1, mereka tetap bisa sahur pertama di posko atau tenda pengungsian, Selasa (13/4/2021) dini hari.
Baca Juga:
Tenda pengungsian di kawasan Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang misalnya, sejumlah warga pengungsi santap sahur pertama bersama-sama.
Melansir suara.com – jaringan digtara.com – warga terdampak gempa Dusun Krajan mendapatkan suplai logistik berupa nasi bungkus oleh karang taruna setempat yang dimasak di posko dapur umum.
Warga pengungsi RT 5 RW 1 Dusun Krajan, Siti Aminah mengatakan, untuk tambahan menu sahur, pihaknya mendirikan dapur umum swadaya bersama warga pengungsi lain.
“Lauk pauk seperti sayur, ikan lele goreng ini kita masak sendiri secara mandiri. Kalau nasi bungkus ini kita dapat jatah dari dapur umum pemerintah,” ujarnya.
Aminah menuturkan bersama anak-anaknya tetap bahagia dan penuh syukur meski santap sahur pertama pada Ramadhan 2021 di tenda pengungsian. Namun, Ia meyakini bahwa ada hikmah dari bencana gempa yang terjadi, pada Sabtu (10/4/2021) lalu.
“Ya alhamdulillah, kami dan anak- anak masih bisa makan sahur bersama. Kalau dibilang sedih ya sedih, tapi mungkin hikmahnya dengan gempa bumi ini, kami diperingatkan agar selalu beribadah dan dekat dengan Allah,†tuturnya.
Aminah menambahkan, seluruh makanan di dapur umum tersebut berasal dari swadaya masyarakat.
“Kita buat dapur umum mandiri. Bahan bakunya seperti sayur dan ikan ini, diberi oleh warga kami yang mampu. Kalau dari pemerintah juga dapat, hanya nasi bungkus saja. Sementara kebutuhan lain yang mendesak seperti beras, teh, dan juga minyak goreng sangat kita harapkan,†ujarnya.