Jumat, 18 Oktober 2024

Potret Kemiskinan Warga Langkat, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Hendra Mulya - Rabu, 05 Mei 2021 16:31 WIB
Potret Kemiskinan Warga Langkat, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

digtara.com – Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Begitulah kutipan Undang-Undang Dasar 1945 yang tertuang dalam Pasal 34 ayat 1. Potret Kemiskinan Warga Langkat, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Baca Juga:

Namun sayang, undang-undang itu seakan jauh panggang dari api. Pasalnya, hingga saat ini kehidupan fakir miskin masih banyak yang dijumpai belum tersentuh bantuan pemerintah baik dari daerah maupun dari pusat.

Seperti Rusli (49) masyarakat tergolong fakir miskin yang tinggal di Dusun Ara Tunggal, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).

Kehidupan Rusli dan istrinya terlihat jauh dari kata layak. Mereka hanya tinggal di sebuah gubuk yang berukuran sekitar 3×3 meter yang terbuat dari tepas dan beratapkan seng bekas.

Lantai gubuk juga masih tanah tanpa sedikitpun semen. Di dalam rumah, hanya ada satu tempat tidur yang menyatu dengan dapur.

Peralatan rumah tangga seperti cangkir, piring, dan lainnya, tampak bertumpuk di samping tempat tidur sederhana itu.

Bahkan, gubuk itu langsung dempet dengan kandang kambing yang dipelihara oleh Rusli. Di dalam kandang, terlihat ada 7 ekor kambing, 3 diantaranya masih anakan.

Di rumah yang jauh dari kata layak huni itu, Rusli menerangkan, sebelumnya ia tinggal bersama istri pertama di Pondok VIII, Salapian, Kabupaten Langkat.

Setelah istrinya meninggal dunia, akhirnya Rusli menikah dan memilih tinggal di gubuk tersebut.

“Saya tinggal di gubuk ini sudah dua tahun. Kalau sama istri pertama dulu tinggal di tempat orang tuanya (mertua),” kata Rusli.

Dari pernikahannya, Rusli mengakui tidak memiliki anak. Baik dengan istri pertama maupun istri kedua.

“Di rumah ini saya tinggal berdua sama istri,” ujar Rusli sambil memegang karung.

Rusli mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia dan istrinya mencari barang bekas yang hasilnya cuma cukup untuk makan sehari-hari.

“Hasilnya cuma cukup untuk makan hari-hari,, namanya juga kerjaannya serabutan,” ungkapnya.

Sementara kambing yang dipelihara, menurut Rusli milik orang lain dengan sistem bagi hasil.

“Kambing itu punya orang, saya cuma merawat saja. Keuntungan dari bagi hasil,” terang Rusli.

Rusli membeberkan tempat tinggalnya itu juga menumpang di atas tanah kakaknya. “Kami ada 5 bersaudara. Tiga sudah meninggal, jadi saya tinggal berdua sama kakak. Tanah yang saya pakai ini pun punya kakak saya, saya numpang di sini,” tuturnya.

Rusli yang mengaku mengidap penyakit lever ini berharap, agar pemerintah memberikan bantuan. Sehingga dirinya dapat bangkit dari kondisi saat ini.

“Mudah-mudahan ada bantuan yang bisa saya terima, agar beban hidup saya ini menjadi lebih ringan daripada sekarang ini,” harapnya.

[ya]  Potret Kemiskinan Warga Langkat, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Hendra Mulya
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru