Rumah Bahari Langkat Uji Coba Cara Baru Tanam Mangrove
digtara.com – Ternyata, tidak semua wilayah perairan laut bisa dengan mudah ditanami pohon mangrove atau bakau. Kawasan hutan produksi yang berada di Desa Puraka I, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat ini contohnya. Mangrove sulit tumbuh di kawasan ini. Rumah Bahari Langkat
Baca Juga:
Komunitas Rumah Bahari Langkat yang juga aktivis mangrove tidak kehabisan akal. Mereka mencoba menanam dengan metode baru. Hal ini bertujuan agar kawasan tersebut dapat ditumbuhi pohon mangrove dan pelestariannya tetap terjaga.
Kali ini, dengan mencoba menggunakan metode baru menggunakan wadah yang terbuat dari bambu, Rumah Bahari Langkat mencoba menanam pohon mangrove.
Ketua Rumah Bahari dan aktivis mangrove, Azhar mengatakan, sebelumnya di lokasi Desa Puraka I, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat ini pernah ditanami pohon mangrove.
“Disini kita pernah melakukan penanaman, namun mangrove tidak bisa hidup dan selalu saja mati. Bahkan kita sampai kebingungan kenapa pohon mangrove disini sekali tidak bisa tumbuh,” ujarnya kepada digtara.com, Senin (24/5/21).
Oleh karena itu, lanjut Azhar, Rumah Bahari mencoba dengan uji coba menggunakan wadah bambu yang diisi tanah dengan harapan mangrove dapat tumbuh dan berkembang.
“Kita coba gunakan wadah bambu yang diisi dengan tanah. Namun tanah tersebut bukan menggunakan tanah yang ada di perairan itu, melainkan tanah yang diambil dari titik perairan lain,” jelasnya.
Setelah itu, lanjut Azhar, ditancapkan prapagol jenis mangrove Bangka ke wadah yang telah disiapkan. “Cara penanaman masih sama, cuma bedanya kali ini kita menggunakan wadah atau istilah kaum ibu-ibu pot bunga,” pungkasnya.
“Kita liat perkembangannya, kalau ini nanti berhasil, makanya seluruh areal di Desa Puraka I, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat ini akan kita tanami mangrove dengan metode ini,” tuturnya.