Pengamat Soroti Kisruh PPDB 2021 di Sumut
digtara.com – Terkait banyaknya orangtua calon siswa SMA yang emosinya di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), karena terkendalanya server maupun teknis lainnya pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021 membuat Pengamat Pendidikan dan Kebijakan Publik Sumut, Dr Sakhyan Asmara MSP angkat bicara. Pengamat Soroti Kisruh PPDB 2021 di Sumut
Baca Juga:
Menurutnya, kesalahan-kesalahan secara teknis dan lainnya dalam PPDB itu sangat wajar. Dikarenakan pendaftaran dilakukan secara Online.
â€Sangat wajar jika banyak terjadi kesalahan, pendaftaran secara manual saja terkadang salah apalagi ini online,” jelasnya saat dihubungi melalui via sambung telepon, Rabu (7/7/2021).
Namun yang menjadi masalah menurutnya kurang cepatnya Dinas Pendidikan menangani hal tersebut.
“Gak ada yang disalahkan, Dinas Pendidikan kurang cepat menangani persoalan ini, pihak sekolah juga sebelum PPDB dibuka mungkin kurang memberi arahan dan pelatihan,†terangnya.
Sementara, lanjut Sakhyan, para wali murid mendapat laporan dari anak dengan berbagai macam informasi yang kurang dipahami oleh mereka.
“Jadi anak-anak ini karena mungkin tidak dilatih dan dikasih arahan sebelumnya tentu mereka memberi laporan kepada orangtua sesuai dengan apa yang mereka lihat seperti anak si A itu nilainya lebih rendah dari saya tapi dia lulus,” ucapnya dengan nada seperti memperagakan laporan anak ke wali murid.
Sakhyan menyatakan para wali murid itu sejatinya tidak mengetahui nilai anak A itu lebih rendah ataupun tinggi dari anaknya.
Sehingga pemahaman yang diterima oleh sang anak dari sekolah yang sedikit membuat sering terjadinya kesalahpahaman.
“Orangtua itu hanya mengeluhkan masalah nilai si a lebih tinggi daripada nilai anaknya tapi kenapa lulus tanpa mengetahui prosedur dan lain-lain,” ujarnya.
Untuk itu, ia berpesan kepada dinas dan pihak terkait kedepan lebih bisa menanggapi persoalan dengan cepat dan jika perlu para wali murid sebelum PPDB dibuka mereka turut diberikan sosialisasi tentang ini.
“Kedepan semoga ini tidak terulang lagi, Dinas Pendidikan harus betul-betul cermat, pihak sekolah pun harus turut mensosialisasikan dan untuk para wali murid beserta anaknya jika pihak sekolah meminta untuk hadir terkait simulasi PPDB maka mereka juga harus meluangkan waktunya,” ungkapnya.
Kemudian, Sakhyan juga mengimbau oleh sekolah-sekolah agar anak calon pendaftar peserta didik diberi pelatihan sebelum proses pendaftaran dibuka.
“Karena ini teknologi komunikasi adalah teknologi baru, bagi sebagian orang tua, dengan anak-anak murid. Dengan perencanaan seperti itu jauh-jauh hari sudah direncanakan, begitu diterapkan semua menggunakan dan tidak ada masalah,†tandasnya. [mag-01/ya]
Pengamat Soroti Kisruh PPDB 2021 di Sumut