Teror Harimau Berlanjut di Riau, Ternak Warga Kembali Jadi Korban
digtara.com – Teluk Lanus merupakan desa atau kampung yang berada di ujung Kabupaten Siak tepatnya di Kecamatan Sungai Apit.
Baca Juga:
Perlu waktu 5 sampai 7 jam menggunakan kapal pompong untuk sampai Kampung Teluk Lanus.
Namun, jika menggunakan kapal cepat kampung itu bisa ditempuh selama 1 jam 45 menit.
Sebulan terakhir, warga desa tersebut dihantui rasa ketakutan atas kehadiran harimau sumatera yang kerap menyatroni kampung itu.
Baca: Warga Dumai Tewas Diterkam Harimau, BKSDA Riau Bakal Panggil PT APP
Harimau yang jumlahnya diduga lebih dari satu ekor itu terus mengintai ternak warga, kambing warga menjadi incaran hewan dilindungi dan habitat di Teluk Lanus.
Tidak hanya kambing, ayam dan anjing peliharaan warga untuk menjaga rumah dan kebun tak lepas dari gangguan binatang buas itu.
Setelah berbagai kejadian menakutkan datang dari si belang, harimau kembali muncul menerkam seekor kambing milik warga.
Baca: Harimau Terkam Hewan Ternak Warga di Langkat, Pemilik Minta Ganti Rugi
Dikatakan Kaur Pemerintahan, Kampung Teluk Lanus, Kenang, seekor kambing warga berwarna putih ditarik dari dalam kandang dengan cara merusak dinding kandang.
Suara kambing mengundang perhatian warga yang sejak tiga pekan lalu bersiaga. Warga langsung mendatangi asal suara, ternyata kambing dari kandang milik Salimin.
“Kejadiannya sekitar pukul 22.14 Wib. Setelah kejadian itu, suasana menjadi mencekam, karena warga khawatir harimau bisa keluar sewaktu waktu dan masih berkeliaran,†jelas Kenang.
Menurutnya, warga menjadi khawatir atas keselamatan, terutama para orangtua terhadap anak-anaknya.
Bahkan sejak kemarin, anak anak sudah tidak mengaji pada malam hari, sebaliknya mengaji dipindahkan petang hari.
Harimau yang datang ini, berada tidak jauh dari lokasi ditemukan jejaknya sepekan lalu. Artinya, harimau masih berada di lokasi yang sama.
“Kami sangat berharap ada solusi dari situasi ini. Kami tidak ingin sampai ada korban dan terjadi konflik antara kami dengan harimau,†kata Kenang.
Karena warga bisa saja khilaf menjerat dan menghabisi harimau itu. Tapi semua tentu tahu bahwa harimau itu merupakan hewan yang dilindungi. Tentunya ini menjadi dilema bagi warga Teluk Lanus.
Baca: 1 Ekor Lembu Milik Warga di Bahorok Dimangsa Harimau
Meski hingga saat ini tidak ada korban jiwa, tapi apa saja bisa terjadi jika tidak segera dicarikan solusinya. Perlu perhatian semua pihak, termasuk instansi terkait dan pemangku kepentingan.
Menurut Kenang, dari kasus warga Serapung, Desa Teluk Meranti, Pelalawan yang diserang harimau di Tasik (Danau) Belat, beberapa hari lalu kemungkinan besar harimau yang berbeda, sebab jarak Tasik Belat ke kampung mereka sekitar 5,3 kilometer.
Kenang adalah warga asli Teluk Lanus. Setelah Teluk Lanus dibuka menjadi permukiman transmigran, menjadi ramai.
Menurutnya, sesuai data di kantor desa, ada 520 kepala keluarga di kampung kelahirannya itu. Sehari hari warga berkebun, bertani dan nelayan serta mencari kayu di hutan.
Seingat dia, dari kecil sampai menjadi Kaur Pemerintahan seperti saat ini, tidak pernah harimau sampai masuk kampung. Makanya saat ini dia benar benar berharap situasi seperti ini segera berakhir.
Teror Harimau Berlanjut di Riau, Ternak Warga Kembali Jadi Korban