230 Siswa Bintara Polri Jalani Pendidikan 5 Bulan dengan Kurikulum Presisi
digtara.com – Sebanyak 230 siswa bintara Polri gelombang I TA 2021 telah memasuki masa pendidikan sejak Senin (26/7/2021). Mereka akan menjalani pendidikan hingga 22 Desember 2021 mendatang atau 5 bulan dengan kurikulum Presisi.
Baca Juga:
“Walau pendidikan hanya lima bulan, namun materi dipadatkan dan menggunakan kurikulum baru seperti wawasan kebangsaan dan informasi mengenai tugas dan fungsi kepolisian,” ujar Wakapolda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto usai pembukaan pendidikan pembentukan bintara Polri TA 2021 SPN Polda NTT, Senin (26/7/2021) di SPN Polda NTT.
Baca:Â Januar V Migu: Terima Kasih Bapak Kapolda, Anak Petani Miskin Bisa Jadi Polisi
Para siswa ini akan dididik oleh 94 orang pendidik dan 24 orang pengasuh. Proses pendidikan pun dilakukan secara offline dan siswa diasramakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Sebelum mereka masuk ke lembaga pendidikan, para siswa menjalani swab antigen dan PCR sehingga kita sudah pastikan kalau mereka yang masuk mengikuti pendidikan di SPN Polda NTT sehat dan bebas dari covid 19,” tandas Wakapolda NTT.
Para siswa juga sudah menjalani vaksinasi sebagai salah satu syarat masuk ke lembaga pendidikan.
Kurikulum yang diberikan pun berbeda dengan sistem pendidikan sebelumnya. Selama satu bulan kedepan, ratusan siswa ini akan mengikuti pendidikan dasar sabhara dan pendidikan lainnya termasuk latihan.
Baca:Â 4 Siswa Bintara Polri Positif Covid-19, Bagaimana Nasibnya?
“Kendati pendidikan mereka hanya sampai di bulan Desember atau hanya lima bulan namun tidak mengurangi kualitas karena sistem pendidikan yang dipadatkan,” tambah Wakapolda NTT.
Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol Prof Dr H Rycko Amelza Dahniel MSi dalam sambutannya mengatakan, pendidikan tahun 2021 ini dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan sistem tatap muka atau on campus.
“Pertimbangannya bahwa sistem on campus bisa mengelola seminimal mungkin penularan dan penyebaran Covid-19 selama pendidikan berlangsung,” ujarnya.
Namun perlu digelorakan disiplin protokol kesehatan, jangan lengah, jangan kendor dan tuntaskan vaksinasi bagi peserta didik dan pengasuh.
Perlu pula dipastikan kalau fasilitas pendidikan dan asrama telah memenuhi disiplin protokol kesehatan.
“jangan sampai terjadi kampus-kampus Polri justru menjadi episentrum penyebaran dan klaster Covid-19. Jadikan disiplin protokol kesehatan menjadi bagian dari budaya kehidupan yang baru,” tambahnya.
Untuk pertama kalinya di tahun 2021 ini diterapkan penguatan kurikulum baru yakni kurikulum presisi sebagai penjabaran program transformasi Polri yang presisi.
Kurikulum itu akan menjawab tantangan Polri kekinian berkaitan dengan pembangunan karakter kebangsaan, pemahaman sejarah perjuangan dan pembentukan negara Indonesia, hakekat fungsi polisi, Kebhinekaan termasuk menjawab tantangan perubahan sosial kehidupan masyarakat dalam revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0.
Saksikan video-video terbaru hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe